Sunday, 3 Sya'ban 1446 / 02 February 2025

Sunday, 3 Sya'ban 1446 / 02 February 2025

DPD: Kita Butuh Blueprint Perlindungan Anak

Selasa 09 Jun 2015 18:18 WIB

Red: Maman Sudiaman

Fahira Fahmi Idris

Fahira Fahmi Idris

Foto: Yasin Habibi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -— Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Fahira Idris mengingatkan maraknya kasus kekerasan seksual terhadap anak secara online. Bentuknya berupa penyebaran video dan foto asusila anak di bawah umur lewat media sosial dan internet sudah berkali-kali terjadi di Indonesia.

Menuutnya, fenomena ini benar-benar sudah kelewatan dan tidak bisa dibiarkan terjadi terus menerus. Beradab tidaknya sebuah bangsa itu dilihat dari bagaimana bangsa tersebut melindungi anak-anaknya.

"Kita butuh blueprint perlindungan anak untuk menghalau segala macam bentuk kekerasan terhadap anak,” ujar Fahira Idris yang juga Wakil Ketua Komite III DPD di mana salah satu lingkup tugasnya adalah perlindungan anak, di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta (9/6).

Senator asal Jakarta ini mengatakan, media sosial seperti facebook dan twitter menjadi medium yang paling banyak digunakan untuk menyebar foto atau video anak-anak telanjang atau yang sedang melakukan tindakan asusila. Bahkan, banyak aktivitas online lainnya terutama chatting yang memang sengaja untuk menjajakan seks anak-anak. Saat ini, lanjut fahira, banyak anak-anak terutama remaja putri secara tak sadar sudah terperangkap dalam cyber sex.

“Kenalan di facebook, kemudian chatting dan dirayu untuk mengirim foto atau video telanjangnya. Bahkan jika chatting dengan webcam, mereka dibujuk rayu untuk melepaskan semua pakaiannya saat chatting. Semua foto dan video ini kemudian disebar baik lewat media sosial, blog, bahkan website. Belum lagi banyaknya kasus perkosaan remaja putri yang berawal dari kenalan di media sosial. Internet juga dijadikan medium praktik prostitusi untuk menjual remaja-remaja putri kita,” jelas perempuan yang juga Ketua Yayasan Abadi (Anak Bangsa Berdaya dan Mandiri) ini.

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler