REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad meminta semua pihak menahan diri terkait kasus kericuhan di Tolikara, Papua, beberapa waktu lalu. Farouk juga meminta semua pihak, khususnya media massa dan di media sosial untuk tidak ikut semakin mengompori keadaan.
"Saat ini aparat keamanan sudah bisa menciptakan situasi yang kondusif di tempat kejadian perkara. Diharapkan publik, terutama media sosial jangan lagi menanas-manasi situasi, karena tidak ada gunanya," kata Farouk di Jakarta, Rabu (22/7).
Untuk menghindari kesimpangsiuran, senator asal Nusa Tenggara Barat itu mengatakan, pihak umat maupun kepolisian dan pemerintah harus cepat meluruskan segala informasi perihal kericuhan Tolikara. Hal tersebut, lanjutnya, dikarenakan eskalasi konflik sering kali terjadi karena berita bohong atau hoax beredar jauh lebih cepat dari investigasi lapangan.
"Kecepatan dalam merilis informasi dari pemerintah, kepolisian, maupun masyarakat sipil yang obyektif adalah kunci dari isolasi konflik," ujarnya.