Monday, 20 Rajab 1446 / 20 January 2025

Monday, 20 Rajab 1446 / 20 January 2025

DPD Minta Pemerintah Prioritaskan Tenaga Kerja Lokal

Ahad 26 Jul 2015 11:20 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Sejumlah pencari kerja mencari informasi lowongan kerja di stand pameran bursa kerja (Job Fair) di Jakarta, Jumat (13/6).

Sejumlah pencari kerja mencari informasi lowongan kerja di stand pameran bursa kerja (Job Fair) di Jakarta, Jumat (13/6).

Foto: Republika/Prayogi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Tenaga Kerja didorong untuk memperketat masuknya tenaga kerja asing di Indonesia. Apalagi jika kapasitas dan kapabilitas ternyata pekerja asing tersebut tidak mempunyai keahlian yang cukup baik.

Hal itu disampaikan anggota DPD RI Nofi Candra terkait banyaknya tenaga kerja yang masuk ke Indonesia. "Kementerian tenaga kerja harus memberikan sanksi tegas bahkan menutup perusahaan yang memperkejakan tenaga kerja asing yang tidak memenuhi standar sesuai regulasi yang ada," ujar dia, melalui siaran pers, baru-baru ini.

Dia mengingatkan agar pemerintah menolak segala bentuk intervensi asing yang terselubung dalam bentuk investasi modal dan kerjasama dalam masalah ketenagakerjaan. Menurutnya, masalah ini merupakan bentuk kegagalan pemerintah dan dampak dari ketidakseriusan pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan bangsa.

"Kalau eksodus tenaga kerja ini dibiarkan saja tanpa ada perhatian serius dari pemerintah, tenaga kerja Indonesia akan terabaikan dan tingkat pengangguran akan semakin tinggi," ungkap senator asal Sumatera Barat ini.

Karena itu, kata dia, pemerintah harus lebih memberdayakan serta mengoptimalkan sumber daya manusia Indonesia. Hal ini perlu dilakukan karena masih tingginya tingkat pengangguran di Indonesia karena tidak adanya perhatian yang serius dari pemerintah. Menurutnya, pemerintah harus lebih memperhatikan dan melakukan optimalisasi keterampilan tenaga kerja Indonesia agar bisa bersaing, apalagi dalam menghadapi MEA.

Sebab, momentum MEA yang semakin dekat harusnya bisa dijadikan peluang agar Indonesia bisa bersaing dengan negara lain. Kalau tenaga kerja Indonesia tidak diperhatikan, maka masyarakat Indonesia hanya akan menjadi partisipatoris pasif dalam menghadapi MEA.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler