REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk memastikan optimalnya pelayanan haji, Dewan Derwakilan Daerah (DPD) pun melakukan tinjauan langsung di Tanah Suci. Anggota DPD Fahira Fahmi Idris yang merupakan impinan rombongan mengatakan, penyelenggaraan haji tahun ini memang jauh lebih menantang dibanding tahun lalu.
"Tantangan penyelenggaraan haji tahun ini lebih berat, karena harus lebih baik dari penyelenggaraan tahun lalu," ujar dia melalui siaran pers kepada Republika, Rabu (26/8). Berdasar hasil survei BPS pada 2014, indeks kepuasan layanan haji mencapai angka sebesar 81,52 persen.
Fahira mengatakan, angka tersebut sebenarnya mengalami penurunan 1,17 persen dari tahun sebelumnya. Perubahan indeks ini dipengaruhi penurunan kepuasaan terhadap layanan transportasi, petugas nonkloter, dan akomodasi atau pemondokan.
Karena itu, lanjut dia, poin-poin penurunan kepuasan itu yang harus diperbaiki. Artinya, jika survei tersebut tahun ini sama atau lebih rendah kepuasaannya dari tahun lalu, dengan berat hati dapat kita katakan penyelenggaraan haji tahun ini tidak berhasil.
"Tetapi saya yakin indeks tingkat kepuasaan jemaah haji tahun ini bisa naik signifikan. Karena saya sudah melihat persiapan yg baik di daker Madinah, Makkah dan airport," ucap Fahira. Hanya saja, lanjut dia, pada awal-awal ini sudah ada kendala keterlambatan pengurusan visa haji dari beberapa calon jamaah haji Indonesia. Hal itu tentu saja harus segera dicarikan solusinya.