REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPD) Irman Gusman, Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang dalam bidang ekonomi, terutama menghadapi Masyarkat Ekononomi ASEAN (MEA).
Terlebih lagi jika pemerintah mampu membuat sebuah brand nasional dengan marketing yang kuat, maka bisa menggambarkan Indonesia memiliki produk-produk berkualitas.
"Yang diharapkan tentunya target marketing yang tepat Indonesia bisa menjadi negara yang nomor tujuh ekonominya di tahun 2030, mengalahkan Jerman dan Prancis," Kata Irman setelah menerima penghargaan yang diberikan oleh Philip Kolter Center di The Ritz Carlton Pasific Place, Jakarta, Jumat (9/10).
Brand nasional bisa digarap melalui lembaga khusus yang memang bertugas memperkenalkan produk-produk Indonesia. Menurut dia, saat ini Indonesia belum memiliki sebuah badan yang melakukan marketing untuk membuat citra positif bagi Indonesia.
"Selama ini kan Indonesia menjadi bulan-bulanan sehingga Indonesia dinilai sebagai tempat macam-macam, negatif image karena kita nggak berorientasi marketing," kata anggota DPD mewakili daerah Sumatera Barat.
Ia menjelaskan, brand nasional dengan marketing yang bagus sangat diperlukan Indonesia saat ini. Dengan menggunakan sistem marketing yang baik, produk-produk Indonesia akan memiliki tempat, baik di mata masyarakat luar.
Irman juga menambahkan, dengan mengintegrasikan brand-brand yangn diciptakan lembaga dan juga daerah-daerah di Indonesia ini akan menjadi langkah tepat untuk menuju MEA.
Brand-brand yang dikeluarkan lembaga atau derah memag harus memiliki tempat khusus dan tidak hanya sekadar slogan semata, karena dengan pengintetgrasikan brandingn tersebut secara nasional akan meningkatkan citra baik Indonesia di wajah Internasional.