REPUBLIKA.CO.ID, JAKARATA -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari NTB Kurtubi menyatakan, dukungannya atas inisiatif DPD RI untuk mendorong percepatan pembangunan kawasan Pelabuhan terintegrasi Bandar Kayangan, Nusa Tenggara Barat.
Kurtubi menilai, tidak hanya pembangunan pelabuhan umum yang menjadi sasaran, tapi, pembangunan pelabuhan dan kilang minyak harus segera diwujudkan.
"Perairan Lombok dan kawasan Bandar Kayangan memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh kawasan lain," kata Kurtubi menjelaskan dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Senin (21/12).
Kurtubi menjelaskan, Bandar Kayangan akan menjadi titik temu lalu-lintas dan perdagangan minyak dari kawasan Timur Tengah ke kawasan Afrika, Amerika Selatan dan kawasan lain. Dengan begitu akan membuka peluang yang begitu menguntukan tidak hanya bagi daerah, namun juga negara.
Pelabuhan Bandar Kayangan bisa menjadi penyimpanan terbesar cadangan minyak internasional. Kurtubi, mendorong Pertamina untuk menjadikan kawasan Bandar Kayangan sebagai salah satu kawasan yang akan diprioritaskan untuk membangun kilang minyak nasional pada tahun 2016.
Secara pribadi Kurtubi memprotes rencana pemerintah yang tidak memasukkan Lombok sebagai kawasan untuk pembangunan kilang minyak dalam tahun anggaran 2016. Kawasan Lombok, NTB, memiliki lokasi dan dampak yang lebih strategis dibanding daerah lain di Indonesia.