REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), pemerintah harus menyiapkan masyarakat semaksimal mungkin.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman menyatakan, ada tiga masalah utama yang menjadi silent killer dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang perlu segera ditangani.
Tiga masalah yang terus menjadi perhatian DPD RI yaitu kesenjangan, keadilan ekonomi, dan kemiskinan. Ketiganya, dinilai dapat menjadi silent killer jika tidak dikelola dengan kebijakan yang tepat.
Dengan kebijakan yang tepat akan menghilangkan hambatan dalam memasuki era baru. Hal ini disampaikannya dalam Refleksi Akhir Tahun 2015 DPD RI dengan tema Memantapkan Konsolidasi Nasional Menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN di Gedung DPD RI, Senayan, Jakarta belum lama ini.
Bank Dunia bahkan mencatat Indonesia sebagai salah satu negara dengan ketimpangan penghasilan paling tinggi di Asia. Penyebabnya adalah melebarnya gap antara pekerja berpenghasilan rendah dengan pekerja profesional.
Irman mengatakan, MEA sudah menanti bangsa Indonesia. Hal ini harus dimanfaatkan sebagai peluang sekaligus tantangan dalam menghadapi abad ekonomi Asia. Terlebih Indonesia memiliki keunggulan dari aspek jumlah penduduk terbesar dan perekonomian nomor 16 di dunia.
"Jadi cukup beralasan bagi kita untuk memiliki percaya diri dan optimisme dalam memasuki era MEA. Meskipun demikian, tentu kita harus berusaha untuk meningkatkan daya saing," ujarnya.