REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI, AM Iqbal Parewangi menanggapi santai wacana pembubaran DPD yang dilontarkan Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Bagi Iqbal, apa yang dilontarkan Muhaimin sesungguhnya itu cara partai politik bernama PKB mendukung sekaligus mencari dukungan dari lembaga negara yakni DPD RI. ''Itulah cara khas dan cukup bernas," ujar Iqbal kepada Republika.co.id, Senin (8/2).
Senator perwakilan dari Sulawesi Selatan ini menulai, wacana ini bergulir dilatari isu amandemen melambungkan opini PDIP, dengan fokus GBHN. PKB, menurut dia, menyadari dahsyatnya isu amandemen. Tapi, apa fokusnya? "Ketua PKB tahu jawaban seksinya, penguatan DPD RI. Supaya benar-benar seksi, yang diangkat isu pembubaran meski nawaitunya untuk penguatan DPD RI," kata mantan Ketua Pengurus Pusat Kagama ini.
(Baca Juga: JK tak Setuju DPD Dibubarkan)
Iqbal mengatakan, seperti diketahui, Ketua PDIP memagari ruang amandemen sebatas GBHN saja. Tidak masuk ke penguatan sistem ketatanegaraan secara utuh, termasuk penguatan DPD RI. Iqbal menilai, Ketua PKB, sadar atau tidak, datang membuka ruang amandemen untuk DPD RI.
Menggunakan analogi bola, Iqbal menilai langkah Muhaimin itu sebagai 'umpan tarik' cantik bagi DPD RI. Menurut dia, hal tersebut peluang bagi olah kecerdasan juga olah siasat di depan gawang amandemen kelima, yakni amandemen penguatan sistem ketatanegaraan secara utuh.
"Makanya, sejak pertama mendengar guliran Cak Imin itu, saya langsung senyum sumringah. Ini dia, pikir saya. Dan rasanya lucu saja jika ada yang panik dengan 'umpan tarik' nan manis seperti itu," ujar Ketua Majelis Istiqamah ICMI Muda ini.