REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Muda telah 'meminang' Ketua DPD RI Irman Gusman agar mau menjadi Ketua Dewan Penasihat. Irman pun menanggapi permintaan ini dengan positif.
"Buat saya, setiap ada keinginan atau sebuah perhimpunan dan organisasi dari grass root yang terbaik, buat saya bagus-bagus saja," ujar Irman di Kompleks Senayan, Jakarta, Selasa (29/3).
Yang jelas, karena organisasi tersebut membawa-bawa nama ICMI, maka hubungan keduanya harus diperkuat. Bila perlu, Irman bersedia menjembatani hubungan tersebut.
Kehadiran ICMI Muda dapat menjadi sayap bagi ICMI. Irman pun melihat tidak ada alasan bagi Majelis Pimpinan Pusat (MPP) ICMI untuk tidak mengakomodirnya. Irman sendiri saat ini tercatat sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat ICMI.
Dia mengaku sudah sejak tahun 2000 mendengar ada 'embrio' ICMI yang akan terbentuk. "Kalau mau diperkokoh tidak masalah. Tinggal hubungan dengan ICMI saja diperjelas. Yang paling penting bagaimana aktivitas grass root bermanfaat," ujarnya.
Irman mendukung ICMI Muda yang hendak berkreativitas untuk bangsa. Dia pun tidak menolak amanah tersebut.
"Insya Allah tidak akan mengecewakan. Saya akan membicarakan dengan Pak Jimly Asshiddiqie sebagai Ketua Umum ICMI. Pada prinsipnya saya mendorong dan mendukung," ujarnya.
Irman telah lama mengenal ICMI. Kehadiran ICMI dalam konteks berbangsa dan bernegara bisa menjadi jalan tengah. ICMI, kata Irman, merepresentasikan intelektual Muslim dimana masing-masing punya 'singgasana' yang tidak bisa diintervensi.
"ICMI menjadi benang merah dan semua bisa bersatu. Dalam bernegara, kehadiran ICMI mampu mencairkan suasana kebatinan," ujar Irman.