REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Baik pekerja dan pengusaha, keduanya adalah aset bangsa. Hal itu disampaikan oleh Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba saat merayakan acara May Day atau peringatan hari buruh sedunia di Sumatera Utara. Peringatan hari buruh tersebut dilaksanakan bersama dengan unsur pengusaha, pemerintah, SBSI 1992, para buruh dan pekerja di Restoran Istana Koki, Medan (1/5).
Parlindungan yang merupakan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut ini menegaskan bahwa pekerja dan buruh adalah aset penting perusahaan yang harus dijaga dan diperjuangkan. Untuk itu, sambungnya, pengusaha juga tidak menginginkan ada gejolak pekerja di dalam setiap perushaan sehingga semua hak buruh harus dipenuhi.
"Jadi intinya, pengusaha dan pekerja harus saling mendukung satu sama lain karena merupakan aset penting bangsa, sehingga produktivitas perusahaan meningkat, karen hal itunadalah untuk kesejahteraan bersama" kata dia.
Dia Melanjutkan, Dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pengusaha juga menyadari perlunya hubungan yang baik antara pengusaha, pekerja dan pemerintah untuk bisa memenangkan persaingan yang semakin ketat. Dengan masih banyaknya kekurangan infrastruktur dan birokrasi yang masih ada sebenarnya pengusaha juga masih khawatir di era MEA yang sudah mulai berjalan.
“Tetapi sebagai pengusaha harus tetap optimistis dan berharap pekerja dan pemerintah mendukung dengan bersinergi,” tambahnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumut, Bukit Tambunan mengatakan aktivitas peringatan May Day atau Hari Buruh Sedunia di wilayah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) terbilang kondusif. Menurutnya, kegiatan silaturahmi yang digagas Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut yang dihadiri berbagai elemen serikat pekerja/serikat buruh cukup menarik, karena dirayakan dengan tema kegembiraan dan hiburan
Acara yang mengusung tema 'Mari Wujudkan Indonesia Yang Berdaya Saing Serta Pekerja/Buruh Yang Produktif dan Sejahtera' tersebut dihadiri oleh unsur pemerintah yakni Kadisnaker dan Transmigrasi, Ketua Apindo Sumut Parlindungan Purba dan lainnya seperti Laksamana Adiyaksa, Ng Pinpin, Ferry Yohnawan dan Nagian Toni, Jonni Sitanggang serta beberapa ketua dan pengurus serikat pekerja. Acara semakin meriah dengan adanya kegiatan melakukan pemotongan nasi tumpeng.