REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI I Gede Pasek Suardika menilai sangat tepat langkah pemerintah menggenjot sektor pariwisata dalam menghadapi kelesuan ekonomi.
"Kita mengapresiasi langkah Menteri Rizal Ramli karena dia paham bahwa bisnis pariwisata sangat dahsyat dan menghasilkan duit," kata Anggota DPD RI I Gede Pasek Suardika kepada wartawan di Jakarta, Ahad (29/5).
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli memfokuskan untuk mengenjot sektor pariwisata sebagai program unggulan untuk meningkatkan pendapatan negara. Dari data yang ada pada 2014 sektor pariwisata menyumbang 9,3 persen dari total PDB nasional dengan devisa sebesar Rp 133,9 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 9,8 juta orang.
Lebih lanjut Gede Pasek mengatakan, sektor pariwisata adalah salah satu yang tidak begitu terpengaruh terhadap ketidakpastian dan kelesuan ekonomi dunia. Karena itu, semangat Menteri Rizal Ramli mendorong sektor pariwisata menjadi sektor unggulan patut diapresiasi.
Bisnis pariwisata, kata Pasek, adalah bisnis yang paling dahsyat karena pertama, orang datang untuk membelanjakan uang. Kedua, tidak ada yang hilang dari bisnis ini, karena mereka datang untuk melihat pemandangan atau keunikan suatu daerah.
"Ini bedanya dengan bisnis tambang, di mana alam dirusak dan sebagainya," kata pasek.
Ketiga, dampak pariwisata langsung dirasakan masyarakat, seperti penjualan souvenir, penginapan, hotel, kuliner dan sebagainya. Mengenai berbagai event yang dibuat Menko Rizal Ramli untuk mempromosikan potensi Indonesia, seperti 'Tour de Flores', Badan Otorita Danau Toba, perencana Sail Selat Karimata dan sebagainya, Gede Pasek menilai hal itu penting untuk sosialisasi tentang potensi apa yang menarik.
"Event-event itu sangat penting dan perlu ditingkatkan. Tetapi yang lebih penting lagi adalah mencari jantung-jantung penghasil wisatawan seperti ke Cina, Jepang, dan lainnya," kata dia.
Direktur Eksekutif Center for Budget Analisis (CBA), Uchok Sky Khadafi, mengatakan di tengah turunnya ekspor Indonesia akibat lesunya perdagangan dunia, sektor pariwisata berpeluang menjadi andalan Indonesia untuk mendulang devisa negara.
Untuk itu, langkah pemerintah melalui Kementerian Koordinator Kemaritiman serta Kementerian Pariwisata menggenjot pembangunan industri pariwisata Indonesia dinilai sebagai strategi yang tepat. Uchok mengatakan, upaya menggenjot pembangunan pariwisata guna mendulang devisa merupakan pemikiran yang cerdas, strategis dan memandang jauh ke depan.
Rizal Ramli sebelumnya menyatakan, pariwisata merupakan sektor yang paling potensial mendatangkan devisa dan paling mudah menciptakan lapangan kerja. Kebutuhan investasinya pun, kata Rizal, hanya 3.000 dolar AS per orang, jauh lebih rendah dari investasi di industri padat modal yang memerlukan 100 ribu dolar AS per orang.
"Kalau sektor pariwisata tumbuh, maka industri perhubungan, kerajinan dan industri kreatif bakal tumbuh. Pariwisata itu adalah sektor yang bisa menjadi sumber devisa, dan pada suatu saat nanti terbesar di Tanah Air," katanya.