REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Fahira Idris menyatakan kekecewaannya akan pengakuan Ratna Sarumpaet. Menurutnya hal itu merupakan kesalahan fatal.
"Sangat mengejutkan dan mengecewakan saya. Saya sangat kecewa sekali. Ini kesalahan yang sangat fatal," ujar Fahira dalam siaran persnya, Rabu (3/10).
Saat berita tersebar dihampir semua media online, Fahira sedang melakukan kunjungan kerja di Ternate dan langsung terkejut mendengar Ratna dianiayai. Sebagai seorang perempuan dan ibu serta kenal baik dengan Ratna, saat mendengar berita ini dari berbagai media massa, ia langsung tersentuh dan bereaksi keras agar pelakunya segera ditangkap dan mengutuk penganiayaan ini.
"Ini reaksi spontan sebagai manusia. Terlebih Pak Prabowo sudah bertemu langsung dengan Ibu Ratna dan menggelar jumpa pers untuk menunjukkan keperihatinan beliau," katanya.
Namun, setelah pihak kepolisian membeberkan temuannya, terbesit rasa ragu atas kejadian ini hingga keraguan itu terjawab dengan pasti saat konferensi sore tadi. Kebohongan ini tentu menurutnya, melukai banyak orang.
Ia pribadi memohon maaf karena telah mempercayai kebohongan ini dan mengutuk peristiwa yang sebenarnya tidak terjadi sama sekali. "Ibu Ratna, saya memaafkan kekhilafanmu, tetapi susah untuk melupakan apa yang telah engkau lakukan," ujarnya.