REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VIII DPR, Saleh Partaonan Daulay mengingatkan agar pemerintah kembali memperkuat dialog antarumat beragama di Papua. Insiden pembakaran masjid di Tolikara sebaiknya dijadikan titik tolak membangun kembali program forum kerukunan umat beragama (FKUB).
"Lewat insiden Tolikara, kita diingatkan tentang pentingnya kembali dialog antarumat beragama. Jangan-jangan yang terjadi sebelum insiden adalah ketidaktahuan tentang pentingnya hari besar Idul Fitri bagi umat Islam," ujar Saleh saat dihubungi ROL, Senin (20/7).
Pihaknya mendesak Kementerian Agama (Kemenag) untuk bisa mengefektifkan kembali program dialog antarumat beragama. Program FKUB sebaiknya tidak sekedar menjadi sosialisasi.
"Program itu harus diperkuat lagi dengan pelaksanaan secara aktif. Adakan lagi FKUB sambil diiringi internalisasi ajaran agama masing-masing," lanjut Saleh.
Dia menegaskan, secara umum tugas Kemenag terbagi dalam dua hal. Pertama, memastikan pendidikan agama berjalan dengan baik dan menjaga adanya kerukunan antarumat beragama.
"Salah satu solusi penyelesaian insiden Tolikara dengan dialog. Untuk FKUB sendiri sebaiknya tetap dijadikan program yang aktif secara nasional," tambahnya.