REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menerima kunjungan Delegasi Komisi Anggaran Parlemen Cina yang dipimpin Wakil Ketua Liu Xiuwen. Taufik Kurniawan didampingi Pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPR, Ketua Grup Kerja Sama (GKSB) DPR-Parlemen Cina Sareh Wiyono dan Sekjen DPR Winantuningtyastiti.
Kedatangan rombongan Liu bermaksud untuk bertukar pikiran terkait situasi ekonomi global termasuk pelemahan mata uang. Kali ini, kunjungan Delegasi parlemen Cina sifatnya lebih spesifik mengenai anggaran. Kunjungan tersebut, kata Taufik, sebagai tindaklanjut dari pertemuan sebelumnya. Pertemuan kali ini menyangkut hal-hal yang sangat teknis akan dibahas dalam pertemuan dengan Badan Anggaran yang saat ini tengah bekerja keras menyusun RAPBN 2016 bersama pemerintah. Mereka ingin melihat langsung bagaimana proses penganggaran, bagaimana proses politiknya dan dukungan transparansi publik.
"Kita apresiasi kedatangan mereka, sebab hubungan DPR dengan Parlemen Tiongkok selama ini sudah terjalin dengan cukup baik,” kata Taufik, Kamis (17/9).
Menurut dia, kunjungan delegasi anggota Badan Anggaran Parlemen Cina sekarang ini adalah waktu tepat. Dalam pembahasan RAPBN 2016 ini diharapkan dapat mengakomodir prioritas program kerja pemerintah. Sedangkan dalam kaitan hubungan diplomatik kedua negara, hal ini terkait adanya kedekatan emosional antara Cina dan Indonesia yang diawali saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Beijing dan kunjungan sebaliknya Ketua Parlemen Cina ke Indonesia.
Dalam situasi yang penuh tantangan global ini, Taufik berharap kedua parlemen bisa saling kerja sama, saling mendukung karena beberapa saat lalu Ketua Parlemen Cina mengungkapkan keinginannya untuk membuka bank-bank Cina di Indonesia. Sebaliknya bank-bank Indonesia juga akan membuka kantor cabangnya di Cina sehingga diharapkan adanya dukungan dari parlemen Cina.