Setnov: Adnan Buyung Guru Pembela Keadilan dan HAM

Rabu , 23 Sep 2015, 18:20 WIB
Suasana duka keluarga dan kerabat Pengacara Senior Adnan Buyung Nasution di Jalan Poncol Lestari, Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (23/9).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Suasana duka keluarga dan kerabat Pengacara Senior Adnan Buyung Nasution di Jalan Poncol Lestari, Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI, Setya Novanto mengungkapkan belasungkawanya atas meninggalnya pengacara senior Adnan Buyung Nasution.

Dalam keterangan persnya, Novanto yang saat ini masih berada di Arab Saudi menyatakan meninggalnya Adnan Buyung merupakan kehilangan bagi seluruh pembela Hak Asasi Manusia (HAM).

Politikus Golkar ini mengatakan, mengenal Adnan sebagai sosok yang tegas dan penuh wibawa. Sepak terjangnya dalam membela hukum dan Keadilan telah terbukti sejak lama.

"Almarhum adalah guru sekaligus teladan bagi anak bangsa, khususnya kepada mereka yang senantiasa gigih dalam memerjuangkan Keadilan dan HAM," kata dia dalam rilis yang diterima Republika, Rabu (23/9).

Novanto menambahkan, pihaknya sejak lama sudah mendengar bahwa Adnan Buyung mengidap sakit. Namun, sakit yang diderita pendiri Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta tak menyurutkan aktivitas dan kegigihan menjalankan prinsipnya. Novanto berdoa agar sang pengacara meninggal dengan khusnul khotimah. Selain itu, apa yang masih dicita-citakan dapat terwujud dan dilanjutkan oleh generasi sekarang.

"Begitu banyak jasa yang beliau tinggalkan, sebagai anak bangsa sekaligus generasi penerus, sosok almarhum adalah teladan yang sangat baik," ujarnya.