REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VIII Saleh P Daulay menyatakan, kasus penyebaran terompet berlapis sampul Alquran itu sangat berpotensi menimbulkan sikap saling curiga di antara sesama umat beragama.
Pemerintah, kata Saleh, semestinya mengusut kasus ini sampai tuntas. Apalagi, ada banyak kalangan yang merasa tidak nyaman dan merasa tersinggung.
"Isu-isu sensitif seperti ini tidak boleh dianggap sebelah mata. Suasana teduh dan tenang mesti harus dijaga,'' kata Saleh dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id Rabu (30/12).
Apalagi, lanjut Saleh, beberapa waktu lalu masyarakat sudah menunjukkan bahwa mereka bisa menjaga kerukunan dan toleransi di saat Perayaan Maulid Nabi dan Hari Natal.
Dalam konteks itu, Saleh menyatakan, semestinya aparat kepolisian diminta untuk mengusut kasus ini sampai tuntas. Jika ditemukan bukti bahwa pembuatnya sengaja untuk memecah belah masyarakat, harus dijatuhi hukuman sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
Menurutnya, tindakan tegas perlu diterapkan agar kasus seperti ini tidak terjadi lagi di masa yang akan datang. "Saya yakin polisi pasti bisa menuntaskan kasus ini. Polisi kita kan bagus ya. Kasus yang lebih rumit saja bisa diungkap, apalagi ini," ujarnya.
Di sisi lain, Saleh meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing jika ada orang-orang yang mau memanfaatkan situasi ini. Di kasus ini, peran tokoh agama dan masyarakat menjadi sangat penting.
Tokoh agama dan masyarakat dihimbau untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat sehingga keutuhan dan kebersamaan kita sebagai bangsa tidak terganggu.
Banyak tugas lain yang menanti, seperti kemiskinan, rendahnya tingkat pendidikan, akses terhadap kesehatan yang masih kurang, dan lain-lain merupakan tugas berat yang harus dituntaskan secara bersama.
''Karena itu, kasus seperti ini jangan sampai menjadi penghambat," ucapnya.