REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menyatakan parlemen memiliki peranan penting dalam mendorong tercapainya agenda Sustainable Development Goals (SDGs). Hal tersebut disampaikan Fadli saat mengikuti Konrad Adenauer Stiftung (KAS) Young Political Leaders Caucus Meeting 2017 di Siem Reap, Kamboja. Ia hadir disana sebagai Presiden GOPAC (Global Organization of Parliamentarians Against Corruption) atau Gerakan parlemen melawan korupsi.
Pemberantasan korupsi menurut dia penting untuk menjamin pembangunan yang berkelanjutan sebagai tujuan dari SDGs. Terkait hal ini, ia mengingatkan bahwa korupsi merupakan penghalang utama masyarakat untuk merasakan kesejahteraan.
“GOPAC sebagai bagian dari global stakeholder, berkomitmen agar agenda SDGs tidak hanya kuat di level global, namun juga terwujud nyata di tataran lokal. Dan setiap anggota parlemen memiliki peran penting dalam merealisasikan agenda SDGs melalui mandat konstitusinya. Baik itu melalui peran legislasi, budgeting, dan policy oversight,” ujar dia, melalui siaran pers.
Dalam kesempatan tersebut, Fadli juga menyampaikan peran aktif GOPAC dalam mendorong suksesnya agenda SDGs, terutama agenda no.16 dalam membangun institusi yang akuntabel dan transparan. Seperti terbentuknya kerjasama antara GOPAC, UNDP, dan Islamic Development Bank dalam menghasilkan Parliamentary Handbook on SDGs pada 2016.
“Meskipun terjadi pertumbuhan ekonomi, tapi pada saat yang sama korupsi masih masif, maka dampak pertumbuhan ekonomi tidak akan dirasakan masyarakat. Sehingga butuh ikhtiar aktif anggota parlemen di seluruh dunia untuk mengawal dan memastikan agar pertumbuhan pembangunan bisa sampai di tengah masyarakat,” kata dia.
Dalam kaitannya dengan pemuda, Fadli mengharapkan agar kelompok muda dapat mengambil peran lebih besar dalam mendorong agenda SDGs. Kelompok muda harus menjadi subjek aktif, bukan hanya sekedar objek dari agenda SDGs. Konrad Adenauer Stiftung (KAS) Young Political Leaders Caucus Meeting 2017 berlangsung di Siem Reap Kamboja, berlangsung selama 2 hari, 2-3 Februari 2017. Kegiatan ini dihadiri kurang lebih 50 peserta kader muda partai politik se-Asia, dengan tema Impetus for Political Actors to Lobby SDGs.