Bulog Harus Turun ke Pasar-Pasar Tradisional

Jumat , 02 Jun 2017, 17:39 WIB
 Warga membeli bawang putih saat dilaksanakananya operasi pasar komoditas bawang putih di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (1/6).
Foto: Republika/Prayogi
Warga membeli bawang putih saat dilaksanakananya operasi pasar komoditas bawang putih di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (1/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IV DPR, Hamdhani, menginginkan pemerintah memaksimalkan Badan Urusan Logistik (Bulog) hingga ke tingkat pasar induk di berbagai daerah sebagai upaya mengendalikan harga pangan di Tanah Air.

"Peran Bulog kita beri maksimal untuk dapat turun ke pasar-pasar induk dan tradisional sehingga bisa melihat secara langsung dan melakukan operasi pasar terhadap kebutuhan pangan dan daging menjelang puasa," kata Hamdhani dalam rilis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Dia mengingatkan sejumlah harga bahan pokok menjulang tinggi antara lain seperti bawang putih di pasar tradisional DKI Jakarta yang sempat mencapai kisaran Rp 50.000-Rp 70.000 per kilogram. Politisi Nasdem itu berpendapat fenomena seperti itu adalah anomali. Karena, pasokan bawang putih yang mayoritas impor selama ini lancar dan harga di negara asal juga cenderung turun sebelum melesat di pasar lokal.

Anggota Komisi IV DPR RI, Rahmad Handoyo, sebelumnya menginginkan pemerintah dapat benar-benar mengedepankan Bulog guna menstabilkan harga pangan serta sekaligus mengantisipasi para spekulan pangan saat bulan puasa dan Lebaran. "Bulog harus dikedepankan, karena fakta di lapangan selama ini yang mengemuka justru perburuan rente yang dilakukan para spekulan," kata Rahmad Handoyo.

Menurut politisi PDIP itu, sampai saat ini sejumlah langkah antisipasi yang telah dilakukan pemerintah guna menstabilkan harga jelang datangnya Ramadhan dinilai sudah cukup baik. Rahmad juga mengapresiasi tindakan Satuan Tugas Pangan yang berhasil menggerebek gudang penimpunan 182 ton bawang putih yang ditemukan di kawasan Marunda, Jakarta Utara.

 

Sumber : Antara