DPR: Tugas Terberat Ketua DK OJK adalah Penguatan Lembaga

Kamis , 08 Jun 2017, 22:42 WIB
Ketua Panitia Seleksi Calon Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (Pansel DK OJK) Sri Mulyani saat akan memberikan keterangan media di Jakarta, Rabu (8\2).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Ketua Panitia Seleksi Calon Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (Pansel DK OJK) Sri Mulyani saat akan memberikan keterangan media di Jakarta, Rabu (8\2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Melchias Marcus Mekeng menilai bahwa pekerjaan rumah terberat Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) yang baru saja terpilih, yakni Wimboh Santoso, adalah penguatan kelembagaan OJK. Mekeng mengungkapkan, secara kelembagaan OJK harus bisa menunjukkan eksistensinya untuk mendorong perekonomian salah satunya dengan menekan pungutan yang selama ini dianggap memberatkan industri.

"Terpenting juga, pungutan harus bisa membuat industri tidak terbebani. Karena sekarang pemasukan dari industri, pungutan yang diberikan OJK memberatkan kegiatan bisnis," ujar Mekeng usai memimpin rapat internal putusan pemilihan calon Anggota DK OJK 2017-2022, Kamis (8/6).

Mekeng meyakini bahwa Wimboh merupakan sosok yang tepat bagi tugas ini lantaran ia bermodalkan pengalamannya selama bertugas di Bank Indonesia dan Dana Moneter Internasional (IMF). Mekeng berharap, Wimboh mampu meningkatkan peran OJK dalam menggenjot inklusi keuangan dan mendorong pembangunan hingga pelosok.

"Namun kami inginkan juga pembangunan bukan hanya di sentra-sentra di pusat di Jawa namun dia juga harus mencakup kawasan timur dan daerah pinggiran," katanya.