Anggota Komisi I Minta PBB Bertindak Tekan Israel

PBB perlu mengawal secara sungguh-sungguh resolusi 2016.

Ahad , 01 Apr 2018, 16:34 WIB
Bentrokan antara massa aksi Palestina dan militer Israel pada Sabtu (31/3) di Jalur Gaza.
Foto: AP Photo/Adel Hana
Bentrokan antara massa aksi Palestina dan militer Israel pada Sabtu (31/3) di Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI Komisi I Sukamta mengecam keras tindakan militer Israel terhadap warga Palestina yang melakukan aksi unjuk rasa damai untuk memperingati Hari Tanah. Dia meminta PBB untuk segera melakukan tindakan nyata untuk menekan Israel agar menghentikan kekerasan di Jalur Gaza.

Kabar yang kami dapatkan, aksi warga Gaza yang dihadiri puluhan ribu orang ini dilakukan secara damai untuk memperingati Hari Tanah Palestina, hari penyitaan tanah milik warga Palestina pada 1976 silam. Namun kemudian kerumunan aksi ditembaki secara membabi buta oleh pihak keamanan Israel.

"Ini jelas tindakan keji, karena penembakan dilakukan kepada warga sipil yang melaksanakan aksi damai," ujar Sukamta melalui siaran resmi yang diterima Republika.co.id, Ahad (1/4).

Menurut dia, selain menekan Israel, PBB juga perlu menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan atas tindakan keji yang jelas-jelas berindikasi pelanggaran HAM berat. Dan yang tidak kalah penting, PBB perlu mengawal secara sungguh-sungguh resolusi yang telah dikeluarkan pada tahun 2016 tentang penghentian pembangunan permukiman Yahudi di wilayah Palestina dan Yerusalem Timur.

Sukamta yang juga Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) DPP PKS mengharapkan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk segera melakukan sidang darurat membahas situasi terkini di Gaza. Hal ini penting dilakukan sebagai upaya menjaga situasi di internal Palestina tetap kondusif di tengah proses rekonsiliasi yang saat ini berlangsung antara kubu Fatah dan Hamas.

"Kami berharap pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk mengambil inisiatif mendorong pertemuan darurat OKI," katanya.

Dia menegaskan OKI juga perlu membuat langkah konkret untuk membantu rakyat Palestina di wilayah Gaza yang hingga saat ini masih terisolasi. Dia juga berharap seluruh umat Islam di Indonesia untuk melakukan aksi konkret secara bersama-sama sebagai bentuk simpati atas tragedi yang menimpa warga Gaza.

Setidaknya 15 orang telah syahid setelah ribuan warga Palestina yang melakukan aksi unjuk rasa di sepanjang Jalur Gaza itu ditembaki oleh militer Israel.Selain itu, lebih dari 1.400 warga Palestina terluka. Sebanyak 758 di antaranya karena tembakan senjata api dan sisanya karena peluru karet atau gas air mata.

Unjuk rasa itu adalah awal dari protes selama enam pekan yang memuncak pada 15 Mei. Itu adalah hari ketika Palestina menyerukan Nakba, atau Malapetaka, ketika Israel didirikan.

Para pengunjuk rasa menuntut pengungsi Palestina diberikan hak pulang ke kota-kota dan desa-desa keluarga mereka. Mereka melarikan diri, atau diusir, ketika negara Israel diciptakan pada tahun 1948.