REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Dakwah bisa dilakukan kapan pun dan menggunakan medium apa pun. Prinsip itu disadari betul Paguyuban Mualaf Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK). Karenanya, paguyuban mualaf yang belum genap setahun ini segera merilis DVD Tausyiah. Kehadiran DVD tersebut merupakan bagian dari program pembinaan mualaf yang selama ini sudah digeliatkan.
“Alhamdulillah, kami tengah menyiapkan materi tausyiah DVD yang dikhususkan untuk pembinaan para mualaf,” papar sekretaris Paguyuban Mualaf, Alisya Fianne Jane Braja saat dihubungi republika.co.id, Jum’at Sore, (6/5).
Dijelaskan Fianne, DVD itu berisikan materi tausyiah yang berasal dari materi yang diberikan para ustad saat membimbing para mualaf dalam pengajian dua mingguan yang rutin digelar MASK. Yang istimewa, kata dia, ustad yang mengisi materi dalam DVD tersebut dahulunya merupakan mualaf yang selanjutnya aktif dalam kegiatan syiar Islam. Adapun ustad yang dimaksudkan Fianne adalah Ustad Syamsul Arifin Nababandan Ustad Ihsan Mokoginta.
“Mereka (ustad) dalam DVD tersebut akan memberikan pengalaman-pengalaman berikut dengan pengetahuan mereka tentang Islam. Ini penting untuk menjadi motivasi kepada para mualaf yang tengah mendalami Islam,” kata dia.
Selain berisikan tausyiha, DVD tersebut juga akan bermaterikan lagu-lagu Islami yang digarap oleh para mualaf. Lagu-lagu itu sudah selesai digarap. Sebagai pelengkapnya, kata Fianne, lagu-lagu tersebut juga akan diisikan video klip. Videonya sendiri tengah dalam proses syuting. “Pokoknya, medium apa pun harus digunakan termasuk salah satunya menggunakan lagu,” kata dia.
Asal muasal ide pembuatan DVD itu, menurut Fianne, awalnya berangkat dari banyaknya kesibukan yang dijalani para mualaf. Kesibukan itu, menurut dia, menyebabkan banyak materi pembinaan yang harusnya disampaikan terputus. Sebab itu, untuk mengatasinya, ide untuk membuatkan DVD mengemuka.
“Dengan DVD, bagi mualaf yang punya kesibukan dan tidak bisa hadir dalam proses pembinaan bisa mendengarkannya dimanapun, di kantor, saat berkendara atau di rumah. Jadi, paling tidak proses pembinaan harus berlanjut,” papar dia.
Sejauh ini, menurut Fianne, pengumpulan materi tausyiah sudah dilakukan sejak Januari lalu. Nantinya, materi itu akan diproduksi sebulan sekali. Fianne mengatakan bagi mualaf yang tertarik tentu bisa mendapatkan dengan hanya membayarkan infak untuk mengganti biaya produksi saja.
”Ya, ini hanya satu bagian saja dari usaha kami. Selanjutnya mungkin ada opsi lain yang bisa dimanfaatkan agar mereka para mualaf bisa terus mendekatkan diri dengan syiar islam. Dan yang paling penting, antusisme mereka (mualaf) tentang ide ini luar biasa,” kata dia.