Jumat 02 Sep 2022 19:18 WIB

Mendag Zulhas Pede Harga Telur Ayam Turun Pekan Depan

Mendag Zulhas sebut harga telur sudah bergerak turun ke bawah Rp 30 ribu per kg

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kanan) membelikan telur kepada sejumlah warga saat digelar Operasi Pasar Telur Ayam Ras di Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (2/9/2022). Pasar murah yang diselenggarakan Badan Pangan Nasional itu dalam upaya stabilisasi pasokan dan harga telur ayam ras yang belakangan ini meningkat di atas Rp30ribu per kg, sementara di pasar murah tersebut dijual seharga Rp27ribu per kg.
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kanan) membelikan telur kepada sejumlah warga saat digelar Operasi Pasar Telur Ayam Ras di Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (2/9/2022). Pasar murah yang diselenggarakan Badan Pangan Nasional itu dalam upaya stabilisasi pasokan dan harga telur ayam ras yang belakangan ini meningkat di atas Rp30ribu per kg, sementara di pasar murah tersebut dijual seharga Rp27ribu per kg.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, optimistis harga telur ayam ras akan turun mulai pekan depan. Saat ini, ia mengatakan, harga telur ayam secara perlahan terus bergerak turun hingga di bawah Rp 30 ribu per kg.

"Jawa Timur sudah sekitar Rp 27 ribu per kg, Jawa Barat Rp 29 ribu-Rp 30 ribu per kg, lalu di Aceh sampai Lampung sudah Rp 29 ribu per kg. Mudah-mudahan minggu depan harga bisa lebih turun lagi," kata Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, di Jakarta, Jumat (2/9/2022).

Zulkifli kembali menjelaskan, kenaikan harga telur ayam akhir-akhir ini karena tingginya permintaan. Apalagi, industri hotel, restoran, dan katering sudah mulai pulih dan membuat permintaan telur sebagai bahan baku makanan meningkat.

Sementara, produksi telur ayam ras tengah mengalami penurunan sekitar 30 persen secara nasional imbas adanya pengurangan populasi sejak tahun lalu akibat pandemi Covid-19.

"Di bulan Agustus juga begitu, banyak pesat, acara, dan sebagainya. Tapi sekali lagi sudah berangsur-angsur turun," kata Zulhas.

Badan Pangan Nasional (NFA) sebelumnya telah menetapkan harga acuan pembelian/penjualan (HAP) telur ayam ras sebesar Rp 27 ribu per kg di tingkat konsumen dan di peternak di kisaran Rp 22 ribu-Rp 24 ribu per kg.

Namun, lantaran harga riil yang diterima konsumen tembus hingga di atas Rp 30 ribu per kg, atau lebih dari 10 persen dari acuan harga, pemerintah menempuh operasi pasar.

Langkah itu dilakukan dengan cara menggelontorkan telur ayam murah kepada pedagang sebesar Rp 25 ribu per kg sehingga harga jual kepada konsumen bisa diturunkan menjadi Rp 27 ribu per kg.

Zulkifli pun mengatakan, upaya untuk mengendalikan harga juga menjadi tugas pemerintah daerah. Ia mengatakan, dari hasil rapat kabinet, para bupati atau walikota dapat menggunakan dana alokasi umum (DAU) untuk membantu biaya transportasi pengiriman pangan sehingga harga dapat ditekan.

"Misal telur dikirim dari Kendal ke Jakarta kan jauh, Pemprov DKI Jakarta bisa membantu subsidi dari dana cadangan," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement