REPUBLIKA.CO.ID, PACITAN — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, meminta masyarakat tetap waspada akan potensi penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD). Penyakit akibat virus yang dibawa nyamuk Aedes aegypti itu dilaporkan trennya mengalami kenaikan belakangan ini.
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Pacitan, pada Januari dilaporkan 47 kasus DBD. Pada Februari sempat menurun, di mana tercatat 29 kasus. Namun, pada Maret kembali naik menjadi 36 kasus dan April ini, hingga pekan ketiga, melonjak menjadi 107 kasus.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Pacitan Nur Farida, Pacitan menempati peringkat ke-21 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur dalam jumlah kasus DBD sepanjang tahun ini. “Kami tidak memungkiri kasus demam berdarah meningkat. Namun, yang perlu dicatat, kasus yang kritis menurun,” kata Farida, Jumat (26/4/2024).
Farida mengatakan, kasus DBD tersebar di sejumlah kecamatan. Ada tiga kecamatan yang paling banyak kasus DBD tahun ini, di antaranya Kecamatan Pacitan dan Kecamatan Kebonagung. “Lalu di Kecamatan Donorojo. Sebenarnya Donorojo itu dulu sempat zero kasus demam berdarah. Nah, tahun ini awal-awal malah banyak. Sampai kami terjunkan khusus untuk melakukan penanganan,” kata dia.
Masyarakat diminta tetap waspada akan penyakit DBD. Dinkes Kabupaten Pacitan mengingatkan warga untuk terus menggencarkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Menurut Farida, Dinkes melalui puskesmas juga melakukan pengasapan (fogging), khususnya di lingkungan dengan kasus DBD. “Kami terus melakukan sosialisasi agar masyarakat waspada,” kata Farida.