Jumat 02 Jan 2015 22:25 WIB

A lawmaker criticizes technology of Indonesia's ATC

Rep: c89/Satya Festiani/ Red: Yeyen Rostiyani
Members of the National Search And Rescue Agency carry coffins containing bodies of the victims aboard AirAsia Flight 8501 to transfer to Surabaya at the airport in Pangkalan Bun, Indonesia, Friday, Jan. 2, 2015.
Foto: AP/Achmad Ibrahim
Members of the National Search And Rescue Agency carry coffins containing bodies of the victims aboard AirAsia Flight 8501 to transfer to Surabaya at the airport in Pangkalan Bun, Indonesia, Friday, Jan. 2, 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- A lawmaker from Commission V of House of Representatives, Abdul Hakim, criticized the technology of Air Traffic Control (ATC). His complaint is following the AirAsia QZ8501's crash.

"Indonesia's ATC depends on radio, when other countries use sophisticated radar," Hakim said on Friday, January 2.

He said that he was willing to fix every laws related to aviation. Parliament will soon discuss the matter. "We will not only discuss the aviation, but also the condition of weather that affects ATC connection," he said.

He argued that discipline was also an important thing in aviation. Every related party should be discipline. "Anyone who fails to be discipline will affect the system," he said.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement