REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar
karya desain busana batik khas kabupaten itu.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kulon Progo Eko Wisnu Wardana, Kamis (4/9), mengatakan
dalam rangka melestarikan dan mengembangkan seni budaya batik, pemkab akan menyelenggarakan lomba desain busana batik khas Kulon
Progo yaitu desain busana batik "Geblek Renteng", yang merupakan ciri khas dari kabupaten ini.
"Desain busana batik yang menjadi pemenang nantinya akan dianjurkan pemkab menjadi salah satu desain busana atau pakaian batik
yang digunakan instansi pemerintah, swasta, organisasi masyarakat dan sekolah-sekolah di Kabupaten Kulon Progo dengan ketentuan
yang akan diatur kemudian," kata Eko.
Ia mengatakan dengan penyelenggaraan lomba desain busana batik ini akan dapat mendukung kemajuan dan pengembangan seni dan budaya
batik khususnya di Kulon Progo dan batik nasional pada umumnya. Harapannya busana batuk khas Kulon Progo mampu menjadi identitaa
dan warisan budaya bangsa.
"Lomba desain busana ini merupakan peluang untuk menuangkan ide-ide kreatif sehingga dapat memperkaya nuansa batik daerah menjadi
suatu karya yang lebih mudah diterima oleh masyarakat semua golongan," kata dia.
Adapun lomba desain batik khas Kulon Progo yakni busana kerja pria, wanita, kasual pria dan wanita. Kriteria penilaian meliputi
unsur artistik, unik dan orisinal, kreativitas, mengikuti trend modw dan penampilan keseluruhan saat ditampilkan.
Eko mengatakan pendaftaran dimulai 15 Agustus - 15 September, pengumpulan sketsa desain busana paling lambat 30 September. "Bahan
utama adalah batik khas Kulon Progo yakni Geblek Renteng dan dapat dipadukan dengan bahan lain. Perbandingan bahan utama adalah 75
persen dan bahan lain 25 persen, diutamakan bahan lokal dari Kulon Progo atau DIY," kata Eko.