Selasa 06 Mar 2012 15:03 WIB

Waspadai Alergi pada Anak, Begini Caranya

Rep: rosita budi/ Red: Endah Hapsari
Pilek/ilustrasi
Foto: blogspot.com
Pilek/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Ketika penderita alergi saban tahun terus meningkat, ternyata yang paling banyak mengalaminya adalah anak-anak, termasuk bayi dan balita.

Alergi merupakan reaksi tubuh yang berlebihan terhadap benda asing di sekelilingnya, yang disebut alergen. Reaksi tubuh yang disebut dengan alergi ini terjadi ketika tubuh salah mengartikan zat yang masuk sebagai zat yang berbahaya.

Pakar alergi dan imunologi anak dari FK UI, Dr dr Zakiudin Munasir SpA(K), menyatakan bahwa alergi hanya menyerang anak yang mempunyai bakat alergi yang disebut atopik. "Bakat ini bisa diturunkan oleh orangtuanya," ujarnya.

Kasus terjadinya alergi pada anak, menurutnya, berbanding terbalik dengan kasus infeksi. Semakin orang terbiasa untuk hidup bersih, justru sensitivitas pada alerginya lebih besar. Maka tak salah jika ada yang menyebut alergi adalah penyakit yang banyak menyerang kalangan menengah ke atas dan berpendidikan tinggi. "Ini sesuai dengan hipotesis higienis," tambahnya.

Jika sudah terkena alergi, menurutnya, obat sebagai penyembuhnya kebanyakan berharga mahal. Untuk itu, cara yang lebih efektif adalah dengan mencegahnya. “Alergi bisa dicegah dengan cara imunisasi dan mengonsumsi probiotik,” paparnya.

Alergi yang kebanyakan menyerang anak, jenisnya bermacam-macam. Mulai dari asma, yaitu penyempitan saluran nafas bawah, rinitis,urtikaria, dan juga dermatitis atopik atau yang biasa dikenal dengan nama eksim.

Gejala yang terlihat jika anak terkena alergi yang pertama adalah pada saluran pencernaan. Hal ini karena kontak pertama kali dengan makanan alergen adalah pada saluran pencernaan. Misalnya adalah bengkak dan gatal di bagian bibir, lidah, saluran pernapasan, kejang perut, muntah, juga diare berat dengan tinja berdarah.

Gejala alergi juga bisa terlihat di bagian tubuh lain, misalnya kulit yang bentol memerah, hidung, mata, saluran pernapasan, susunan saraf pusat, dan bahkan gejala sistemik yang fatal seperti syok anafilaksis yang bisa menyebabkan bayi meninggal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement