REPUBLIKA.CO.ID, Puasa dan Lebaran telah usai. Banyak orang yang bersuka cita. Namun banyak pula yang harus menderita karena masuk rumah sakit. Dan parahnya hal itu menjadi tren dalam beberapa tahun terakhir. "Bagaimana tidak jadi tren? Setiap selesai puasa, orang langsung balas dendam," ujar Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Fatmawati, dr Pauline Endang MS SpGK.
Menurutnya, ada tiga penyakit yang rutin mengintai seusai Lebaran seperti diabetes, hipertensi, dan hyperkolesterolemia. Budaya balas dendam inilah yang merusak pola hidup sehat yang telah dijalani selama puasa.
Selama puasa orang telah menjalani ritme makan yang teratur. Namun begitu puasa selesai dan masuk Lebaran, pola tersebut langsung berantakan. Berbagai hidangan dengan kandungan lemak dan gula tinggi bertebaran. Makanan tersebut menggoda siapa saja untuk menyantapnya. Akibatnya kandungan gula dan lemak langsung meningkat, "Ada pasien saya begitu selesai Lebaran gulanya naik jadi 600. Makanan yang di makan kebanyakan mengandung lemak dan kalori yang tingi dengan rasa yang tajam," tuturnya.
Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Rumah Sakit Melinda Bandung, dr.Johanes Chandrawinata MND SpGK, mengatakan penyakit yang timbul biasanya berkenaan dengan pola makan yang dijalani saat puasa dan Lebaran.Banyak pasien misalnya kurang minum saat berpuasa sehingga rentan terkena batu ginjal dan peningkatan asam urat. Sebagian lainnya menderita penyakit lambung karena lama tidak diisi. Akibatnya asam lambung meningkat dan sakit maag (gastritis) kambuh.
Namun jangan dilupakan penderita yang selalu berbuaka puasa di restoran.Akibatnya setelah puasa berat badan justru naik. "Berat badan yang meningkat diikuti peningkatan kadar lemak tubuh, seperti kolesterol, lemak jenuh atau low density lipoprotein, trigliserida, dan asam urat," jelasnya.
Pada saat Idul Fitri, tutur Johanes, makanan yang berlimpah cenderung menyebabkan orang kelebihan makan. Hal ini juga berkontribusi pada peningkatan kandungan kolesterol dan gula dalam tubuh. Untuk anak-anak, penyakit yang rentan dihadapi adalah infeksi saluran cerna seperti diare. Penyebabnya adalah uang jajan ekstra yang diperoleh seusia Lebaran. "Akibatnya mereka bebas jajan di mana-mana. Penyakit lain adalah sembelit karena kurang buah dan sayur," paparnya.
Dalam pandangan dosen Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), Dr dr Saptawati Bardosono Msc, kebiasaan pada saat Ramadhan seperti mudik dan silaturahim keliling, juga memancing penyakit muncul. Ini karena para pemudik biasanya kelelahan. Kalau sudah lelah mereka malas makan atau makan seadanya yang penting kenyang. "Hal itu akan memicu munculnya gangguan lambung, usus, peningkatan tekanan darah, gula darah, dan kolesterol," katanya.