REPUBLIKA.CO.ID, Para peneliti dari American Cancer Society di Atlanta, Amerika Serikat (AS) mengungkapkan lebih 60 orang yang kurang menggunakan aspirin setiap hari kemungkinan untuk meninggal lebih besar akibat berbagai serangan jenis kanker hingga 40 persen.
Studi baru juga memperlihatkan konsumsi rutin aspirin dapat mengurangi risiko kanker jenis apapun. Selain itu, dapat menawarkan perlindungan bahkan setelah beberapa tahun.
Tim peneliti mengamati lebih dari 100 ribu pria dan wanita selalu sehat dan normal yang rutin mengonsumsi aspirin selama beberapa tahun.
Hasil penelitian menunjukkan dua-perlima dari mereka yang mengonsumsi aspirin lebih kecil kemungkinannya untuk diserang kanker esofagus atau kolorektal dalam dekade berikutnya. Mereka juga memiliki risiko meninggal lebih cepat 12 persen lebih rendah akibat serangan kanker lainnya.
Para ilmuwan sebelumnya telah menyarankan manfaat dari aspirin dalam menurunkan risiko kanker, namun studi baru menambah bukti yang mendukung dengan mengonsumsi obat sesuai ukuran bisa menjad pelindung bagi tubuh.
"Obat (aspirin) tampaknya memperlambat penyebaran kanker keseluruh tubuh dengan mencegah sel-sel kanker menempel pada trombosit darah," menurut penelitian terbaru, yang dipimpin ilmuwan kanker Eric Jacobs yang diterbitkan dalam Journal of National Cancer Institute, seperti dikutip Press TV, Sabtu (13/10).
"Meskipun bukti terbaru tentang penggunaan aspirin dan dorongan pencegahan kanker, namun masih terlalu dini untuk merekomendasikan kepada semua orang untuk mulai mengonsumsi aspirin secara khusus demi mencegah kanker. Bahkan dosis rendah aspirin secara substansial dapat meningkatkan risiko perdarahan gastrointestinal serius," beber Jacobs.