REPUBLIKA.CO.ID, Kebahagiaan sebuah rumah tangga akan terasa kurang lengkap tanpa kehadiran anak. Namun, tidak sedikit pasangan suami istri yang belum memperoleh momongan karena berbagai faktor. Dalam kasus kemandulan, pasangan suami istri dikatakan mengalami infertilitas (kemandulan), bila melakukan hubungan suami istri secara teratur selama lebih dari 1 tahun tanpa kontrasepsi, namun belum memiliki keturunan. “Sekitar 15 persen kemandulan itu disebabkan kelainan yang diderita pria, “ kata ahli urologi dari Asri Urology Center di Rumah Sakit Asri Jakarta, Nur Rasyid.
Jumlah tersebut diperkirakan lebih banyak lagi. Namun banyak pria yang tak mau memeriksakan dirinya, dan tak mau menerima diagnosis bahwa dirinyalah penyebab kemandulan. Padahal, jika melakukan pemeriksaan penyebab kemandulan pada pria, itu jauh lebih mudah dam murah. “Kalau memeriksa pria, justru lebih sederhana dan tidak serumit wanita,” katanya.
Menurut ahli urologi, Akmal Taher, yang menentukan kesuburan pria adalah faktor spermatozoa yang diproduksi dari testis Karena testis 85 persennya adalah pabrik spermatozoa. Jadi, jika terjadi kelainan pada testis, akan mempengaruhi produksi spermatozoa, dan bisa menyebabkan kemandulan.
Selain testisnya, kualitas spermatozoa juga berpengaruh. Menurutnya, gaya hidup yang kurang baik juga bisa mempengaruhi kualitas sperma. Sperma paling baik diproduksi dalam suhu dua hingga empat derajat celsius lebih rendah dari suhu tubuh.
Jika sering melakukan gaya hidup yang membuat testis justru lebih panas dari suhu tubuh, akan membuat produksi spermatozoa menurun. Misalnya adalah berendam di air panas, sauna, memangku laptop saat bekerja, atau pun memakai celana yang terlalu ketat. Merokok dan minum alkohol juga bisa menyebabkan kelainan pada spermatozoa. Penggunaan steroid atau obat-obatan hormonal juga mempe ngaruhinya spermatozoa.
Kelainan spermatozoa bisa berupa kelainan jumlah (oligo), gerakan (astheno), ataupun bentuknya (terato). Paling parah adalah keadaan tidak ditemukannya spermatozoa sama sekali, atau yang disebut dengan azoospermia. Kelainan spermatozoa ini bisa disebabkan varikokel (pelebaran pembuluh vena di kantung Testis), idiopatik, faktor genetik, sumbatan saluran spermatozoa (obstruksi), kelainan bawaan sejak lahir, infeksi menular seksual, atau juga karena gangguan hormon.