REPUBLIKA.CO.ID, Alasan utama mengapa Anda butuh makan adalah untuk mendapatkan energi. Tapi pernahkah merasakan setelah makan sepiring pasta, Anda merasa berenergi?
Faktanya, Anda justruk merasa mengantuk dan ingin tidur. Tak perlu heran karena ada alasan ilmiahnya. Berikut ulasan yang perlu Anda ketahui.
1. Karbohidrat sederhana
Pati (pasta, nasi, roti, keripik kentang, tepung tortilla), gula, atau makanan tinggi gula (cookies, permen, dan kue) memiliki kebutuhan rasio pernapasan lebih tinggi dari protein dan lemak sehat. Makanan yang memiliki kebutuhan rasio pernapasan lebih tinggi akan mengubah oksigen dalam pernapasan menjadi karbon dioksida dengan cepat.
Karbon dioksida adalah zat yang keluar dari paru-paru ketika Anda menghembuskan napas. Memiliki kadar karbon dioksida yang tinggi dalam tubuh membuat Anda merasa lemah dan lelah.
Karbohidrat sederhana membutuhkan rasio pernapasan yang lebih tinggi ketika dicerna sehingga membuat Anda merasa kurang berenergi, lemah, dan lelah.
Anda harus tetap mengonsumsi karbohidrat kompleks untuk manfaat kesehatan seperti makanan yang tinggi serat, vitamin, dan mineral. Tapi ketika Anda memilih makanan bertepung, pilihlah tepung gandum, oat, atau tepung jagung.
2. Makanan tinggi sodium
Makanan yang mengandung kadar garam tinggi atau lambat dicerna berpotensi meningkatkan retensi air dalam tubuh, membuat susah bernapas. Sodium adalah senyawa elektrolit dalam tubuh yang menarik air.
Memiliki terlalu banyak sodium dalam tubuh menyebabkan air berada di tempat-tempat yang tidak eharusnya seperti di aliran darah yang menyebabkan tekanan darah tinggi, atau berada di jaringan interstitial paru-paru Anda.
Sekali lagi kondisi ini menyebabkan kesulitan bernapas , lelah, dan merasa lemah karena kelebihan berat air dalam tubuh. Namun jangan khawatir, Anda dapat mendapatkan sodium yang dibutuhkan dengan makan makanan alami, karena semua makanan termasuk buah-buahan dan sayuran segar mengandung sodium alami.
Jangan lupa baca label pada kemasan makanan dan pilih yang mengandung natrium rendah. Secara hukum, makanan hanya dapat berisi 140mg atau kurang per porsinya. Cobalah untuk tetap mengonsumsi sodium kurang dari 1800mg per hari.
3. Makanan berkarbonasi
Minuman bersoda dan permen karet menyebabkan perut Anda memiliki banyak udara, yang dapat menyebabkan merasa penuh. Memiliki perut yang penuh akan mendorong diafragma Anda, otot utama yang membantu pernapasan paru-paru secara efisien. Pada
Pada saat yang sama, Anda membutuhkan lebih banyak oksigen untuk mencerna makanan yang lebih besar. Mengunyah permen karet menyebabkan Anda menelan udara dan minuman bersoda mengandung banyak udara dalam gelembung yang mengisi perut Anda sehingga menyebabkan perut Anda mendorong diafragma.
Minuman bersoda juga mengandung karbon dioksida terlarut yang dapat meningkatkan kadar karbon dioksida dalam tubuh setelah mengonsumsinya.
Belum lagi jika minuman bersoda yang Anda minum mengandung kafein, maka timbulah 'insiden' kombinasi antara energi kafein dengan karbon dioksida tinggi. Alhasil kandungan udara dalam perut mencapai dua kali lipat.
Untuk merasa berenergi, makan makanan kecil serta menghindari perut terlalu penuh adalah salah satu kunci. Atur pola makan sehat dan mengonsumsi makanan seperti protein pada dada ayam dan lemak sehat dalam kacang-kacangan, serta karbohidrat kompleks seperti sayuran. Juga jauhi gula, garam, minuman berkarbonasi, dan permen karet secara berlebih.