Ahad 18 May 2014 00:58 WIB

Mau Aman Bedah Plastik? Transfer Lemak Saja

Red: M Akbar
Bila kulit sudah cerah kembali, pemutih atau pencerah wajah bisa dihentikan pemakaiannya.
Foto: Prayogi/Republika
Bila kulit sudah cerah kembali, pemutih atau pencerah wajah bisa dihentikan pemakaiannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ingin memiliki wajah terlihat segar dan cantik? Jika itu yang Anda inginkan maka cobalah lirik metode bedah plastik dengan cara melakukan transfer lemak alias fat transfer.

Dokter spesialis bedah plastik, dr Hendri Andreas Sp.BP, mengatakan metode transfer lemak memang memiliki tingkat keamanan lebih baik dibandingkan metode lain. Saat ini di Indonesia, kata dia, tren transfer lemak juga terus meningkat.

''Saya melihat dalam beberapa tahun belakangan ini tren fat transfer itu mulai naik. Secara angka, saya memang belum memiliki data pasti tetapi tren ini terus naik karena hampir di setiap simposium atau kongres bedah plastik, materi tentang fat transfer ini selalu dibahas,'' kata dr Hendri dalam siaran pers yang diterima Republika di Jakarta, Sabtu (17/5).

Dokter spesialis  jebolan Universitas Indonesia ini meyakini metode transfer lemak jauh lebih aman dibandingkan menggunakan filler. Hyaluronic acid (asam hyaluronic) yang digunakan sebagai bahan filler, kata dia, biasanya hanya bertahan 6-8 bulan. Sebaliknya dengan menggunakan transfer lemak, kata dia lagi, daya tahannya di bagian tubuh bisa mencapai 10-15 tahun.

Lalu untuk penggunaan bahan hyaluronic acid (asam hyaluronic), kata dr Henri, terkadang menimbulkan efek hadirnya warna kebiruan di bagian bawah kulit, terutama jika diberikan dibawah lapisan kulit yang tipis seperti di kantung mata.

Sedangkan pada proses transfer lemak tidak ada menyisakan bekas sama sekali. Pada transfer lemak ini, dia menjelaskan, lemak yang dijadikan material dalam proses transfer lemak berasal dari dari bagian tubuh lain. Untuk memindahkannya, lemak yang telah diolah itu hanya disuntikkan saja ke bagian tubuh yang ingin diisi oleh lemak.

 ''Jadi jauh lebih aman menggunakan fat transfer. Apalagi pada fat transfer tidak ada benda asing yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien,'' kata dokter yang membuka prakteknya di kawasan Gandaria dan MOI Kelapa Gading ini.

Di Indonesia, dr Henri mengatakan, kaum remaja putri mulai menaruh perhatiannya untuk menggunakan metode  transfer lemak untuk mempercantik bagian tubuhnya. ''Khusus remaja berusia 20-an, fat transfer biasanya digunakan untuk memperbesar bagian buah dada. Sedangkan bagi mereka yang sudah berusia di atas 35 tahun, fat transfer digunakan untuk mengisi bagian wajah agar terlihat segar dan tetap cantik,'' jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement