Rabu 21 May 2014 21:47 WIB

'Jumlah Perokok Wanita Indonesia Meningkat'

Rep: Dyah Meta Ratna Novia/ Red: Agung Sasongko
Tolak rokok (ilustrasi)
Foto: Prayogi/Republika
Tolak rokok (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA--Ketua Panitia Hari Bakti Dokter Indonesia yang juga anggota ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prasetyo Widhi mengatakan, perokok wanita di Indonesia, meningkat tertinggi di dunia, Rabu, (21/5).

"Indonesia peningkatan jumlah wanita perokok jauh lebih tinggi dari negara lain. Ibu perokok juga mendorong  anak-anaknya jadi perokok,"kata Prastyo. Sebabnya, kampanye anti rokok harus semakin digalakkan. Biaya penanganan penyakit akibat rokok juga  jauh lebih besar dari pada cukai rokok.

Di negara lain, kata Prasetyo, orang terkaya itu punya perusahaan  di bidang  properti maupun IT. Namun sayangnya  di Indonesia orang  terkaya pemilik  pabrik rokok. "Dan orang-orang terkaya pemilik pabrik rokok itu hanya terdiri dari  bapak,  anak, paman, keponakan. Jadi kekayaan juga tak jauh-jauh dari keluarga pemilik pabrik rokok itu,"ujar Prasetyo.

Orang yang merokok, terang Prasetyo, juga lebih mudah memakai narkoba dari pada yang tidak merokok. Penderita HIV paling banyak menggunakan  narkoba. "Makanya kalau kami kampanye di sekolah, kami selalu memaparkan mata rantai dari rokok, narkoba, hingga HIV/Aids," kata Prasetyo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement