REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Panitia Hari Bakti Dokter Indonesia yang juga anggota ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prasetyo Widhi mengatakan, perokok wanita di Indonesia, meningkat tertinggi di dunia, Rabu, (21/5).
"Indonesia peningkatan jumlah wanita perokok jauh lebih tinggi dari negara lain. Ibu perokok juga mendorong anak-anaknya jadi perokok,"kata Prastyo. Sebabnya, kampanye anti rokok harus semakin digalakkan. Biaya penanganan penyakit akibat rokok juga jauh lebih besar dari pada cukai rokok.
Di negara lain, kata Prasetyo, orang terkaya itu punya perusahaan di bidang properti maupun IT. Namun sayangnya di Indonesia orang terkaya pemilik pabrik rokok. "Dan orang-orang terkaya pemilik pabrik rokok itu hanya terdiri dari bapak, anak, paman, keponakan. Jadi kekayaan juga tak jauh-jauh dari keluarga pemilik pabrik rokok itu,"ujar Prasetyo.
Orang yang merokok, terang Prasetyo, juga lebih mudah memakai narkoba dari pada yang tidak merokok. Penderita HIV paling banyak menggunakan narkoba. "Makanya kalau kami kampanye di sekolah, kami selalu memaparkan mata rantai dari rokok, narkoba, hingga HIV/Aids," kata Prasetyo.