REPUBLIKA.CO.ID, Jika Anda ingin hidup lebih sehat dan harus memilih antara roti atau mentega, mana yang sebaiknya dipilih? Jawaban yang benar adalah memilih lemak.
Menurut penelitian terbaru yang diterbitkan Annals of Internal Medicine, diet rendah karbohidrat lebih baik untuk menurunkan berat badan dibanding diet tradisional yang mengedepankan pola makan rendah lemak. Bonus dari diet rendah karbohidrat juga berkurangnya risiko penyakit jantung.
Dalam studi, seperti dikutip dari laman The Guardian, 148 orang dewasa yang obesitas diminta untuk mengurangi lemak jenuh seperti daging, susu, dan mentega. Atau mengurangi makanan berkabohidrat tinggi seperti roti, sereal bergula, dan makanan proses lain.
Setelah setahun, kelompok dengan diet rendah karbohidrat berkurang rata-rata 5,4 kilogram. Sedangkan kelompok diet rendah lemak berkurang hanya rata-rata 1,8 kilogtam.
Mereka, kelompok rendah karbohidrat, tercatat lebih baik kadar kolesterolnya, berkurang lemak tubuhnya, dan memiliki proporsi massa otot yang lebih tinggi.
Karena menganut pola makan rendah karbohidrat, mereka kemudian mencari pengganti kalori yang hilang yang biasanya dipenuhi dengan menyantap makanan bergula menjadi makanan seperti keju dan daging merah. Juga makanan dengan lemak tak jenuh seperti ikan dan kacang-kacangan. Kedua kelompok juga sama-sama melakukan olahraga.
Jadi, haruskah berhenti kuatir tentang berapa banyak lemak yang dimakan dan mengurangi karbohidrat saja?
Peneliti dari studi ini mengatakan orang kerap bertanya pola makan atau diet apa yang paling efektif? Jawabannya, cukup mengejutkan. Katanya, apapun jenis diet yang dipilih, selama pelakunya mau mempertahankan apa yang dipilihnya, ia dipastikan akan berkurang berat badannya.