REPUBLIKA.CO.ID, Pelaku diet yang lebih sering mengukur berat tubuh, umumnya lebih berhasil menurunkan berat badannya. Sebuah penelitian yang membuktikan hal itu salah satunya dalam Jurnal Obesitas yang memeriksa data dari 3.003 orang terkait kontrol berat badan, seperti dilansir dari The Guardian, Rabu (21/1).
Penelitian itu menemukan bahwa orang yang sering menimbang berat badannya akan lebih 'menahan diri' untuk melakukan hal yang dapat menambah berat badannya kembali. Misalnya mengonsumsi makanan berlemak tinggi atau lainnya.
Beberapa penelitian lain menunjukkan, skala fluktuasi berat badan seseorang memang acap kali berubah dalam waktu singkat. Bahkan bisa mencapai 1 kg per harinya.
Seringkali pediet mungkin sukses menurunkan berat badan dalam jangka waktu tertentu bergantung usaha masing-masing. Namun kebanyakan dari mereka kembali pada berat badan semula dalam kurun tiga sampai lima tahun. Hasil tersebut didapat dari studi yang menganalisis 2.838 pengukuran bobot tubuh dari 40 orang yang ingin menurukan berat badannya.
Elina Helander, penulis utama dari Tampere University of Technology di Finlandia menyebutkan, penyebab dan akibat fenomena tersebut memang belum cukup jelas. Akan tetapi. lanjut dia, barangkali pelaku diet yang paling serius adalah mereka yang sering menimbang berat badannya.
Walaupun menimbang berat badan mungkin tampak seperti kebiasaan sederhana, namun menurut dia tidak ada salahnya dilakukan oleh pediet yang ingin misi menurunkan berat badannya berhasil dalam jangka panjang.
Boleh dikatakan, perilaku sering menimbang badan berpengaruh pada pikiran seseorang. Pikiran jadi mempertimbangkan apa yang seharusnya dilakukan atau perlu dijaga untuk mendapat berat badan yang diinginkan.