REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Air susu ibu (ASI) sudah diketahui secara luas sebagai makanan terbaik untuk bayi. Sudah banyak riset yang membuktikan bahwa ASI dapat mengoptimalkan tumbuh kembang bayi dan mengurangi risiko berbagai penyakit pada bayi dan ibu.
Dikutip dari www.parentsindonesia.com kini ada bukti baru bahwa ASI menurunkan risiko kematian mendadak bayi (sudden infant death syndrome/SIDS) yang bertanggung jawab terhadap kematian 2.300 bayi per tahun di AS, menurut statistik federal.
Analisis terhadap studi menunjukkan, bayi-bayi yang menerima ASI dalam jumlah dan jangka waktu berapapun, risiko SIDS turun 60 persen. Sementara saat peneliti melihat data bayi-bayi yang mendapat ASI eksklusif, risiko SIDS turun hingga 73 persen.
Penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics edisi Juni 2011. “Bayi ASI lebih mudah terjaga saat tidur, mungkin karena mereka merasa lapar dan butuh menyusu,” kata kepala peneliti, Dr. Fern R. Hauck, lektor kepala ilmu kesehatan keluarga dan masyarakat di University of Virginia, Charlottesville.
SIDS terkait dengan kesulitan bangun dari tidur, menurut para ahli. Selain itu, bayi ASI memiliki periode diare yang lebih pendek serta risiko infeksi saluran napas yang lebih kecil. Diare dan infeksi saluran napas diasosiasikan dengan kondisi rentan SIDS. ASI juga memberikan manfaat kekebalan tubuh yang mungkin memberi peran pada pengurangan risiko SIDS.