REPUBLIKA.CO.ID, Terkait dengan kesehatan bayi dan anak, angka yang dihadirkan juga wajib menjadi perhatian banyak pihak.
UNICEF pada tahun 2012 menyebutkan, sebagian besar kematian anak di lndonesia saat ini terjadi pada masa baru lahir (neonatal), bulan pertama kehidupan. Kemudian anak meninggal pada usia yang berbeda adalah 19 per 1000 selama masa neonatal, 15 per 1.000 dari usia 2 hingga 11 bulan, dan 10 per 1000 dari usia satu hingga lima tahun.
Beberapa penyebab kematian bayi dan anak antara lain minimnya pengetahun tentang penanggulangan penyakit umum pada anak, para ibu tidak menyadari pentingnya pemberian ASI, praktik sanitasi dan kebersihan yang buruk, serta gizi kurang dan buruk akibat kondisi ekonom serta budaya pemberian makanan.
UNICEF melaporkan Satu dari setiap tiga anak bertubuh pendek (stunted), dan dalam kondisi yang lebih miskin, satu dari setiap empat sampai lima anak mengalami berat badan kurang. Secara nasional, enam persen anak-anak muda bertubuh sangat kurus yang menempatkan mereka pada resiko kematian yang tinggi.
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan perlunya mewujudkan gizi seimbang sebagai salah satu upaya perbaikan gizi. Lebih lanjut Undang Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pangan mengamanatkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dan mendukung hidup sehat, bugar, cerdas, aktif dan produktif.
Peringatan Hari Bakti Dokter lndonesia (HBDI) setiap tahun diharapkan dapat juga menjadi momentum untuk selalu mengingatkan dan mendorong pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat tentang pentingnya memiliki kesadaran gizi yang baik dan menerapkan perilaku gizi seimbang sebagai bentuk konkrit upaya preventif promotif.
"Peran dokter Indonesia sehubungan dengan hal tersebut adalah membangun semangat dan kesadaran gizi agar terjadi percepatan perbaikan gizi anak lndonesia. Panitia Hari Bakti Dokter lndonesia (HBDI) 2015 telah melaksanakan sosialisasi dan pembekalan kepada ibu rumah tangga di Rusun Tambora Jakarta Barat, mengenai pentingnya deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan IVA bagi ibu rumah tangga dan pemenuhan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan melalui gerakan 1 juta telur untuk anak lndonesia,” ujar Ketua Panitia Pelaksana HBDI, Dr. Astronias B. Awusi, SpPK, M.Kes, Rabu (20/5).