Kamis 13 Aug 2015 04:36 WIB

Dampak yang Terjadi Bila Air Ketuban Berkurang

Ibu hamil (ilustrasi)
Foto: duniabunda.com
Ibu hamil (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Air ketuban atau cairan amnion merupakan cairan yang terdapat dalam ruangan diliputi selaput janin. Bobot jenis cairan ini sekitar 1080. Makin tua, makin turun berat jenisnya hingga menjadi 1025-1010.

Cairan ini diketahui sebagai pelindung janin serta tali plasenta (yang mempunyai fungsi memberikan asupan gizi ke janin) dari kekeringan. Cairan ini juga digunakan sebagai pelindung janin bila terjadi benturan. Namun bagaimana jadinya bila air ketuban tersebut berkurang?

Dilansir dari Meetdoctor Kamis (13/8) ada beberapa hal yang menyebabkan air ketuban Anda sedikit atau berkurang. Pecah ketuban, kelainan janin dan kelainan plasenta dapat menyebabkan air ketuban menjadi sedikit.

Ketiga hal tersebut dapat terjadi kapan saja saat masa kehamilan Anda. Pecah ketuban pada usia kehamilan yang masih muda disebabkan oleh inkompetensi serviks, dan biasanya terjadi karena infeksi dari orgasme yang dibawa di dalam tubuh sang ibu yang masuk ke dalam uterus melalui vagina, darah atau transmisi limfatik.

Sebagian besar cairan ketuban ini berasal dari urin janin. Kelainan ginjal dan saluran kemih pada janin juga dapat menyebabkan urin menurun dan berkurangnya cairan ketuban di dalam rahim. Efek buruknya bisa jadi Anda melahirkan bayi dalam keadaan tidak normal seperti memiliki kelainan pada ginjal. Untuk itu, menjaga air ketuban tetap pada porsinya sangat membantu kesehatan Anda dan calon buah hati.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement