Jumat 04 Sep 2015 05:30 WIB

Gangguan Kesehatan Gigi Ibu Hamil Bisa Bahayakan Janin

Rep: C04/ Red: Indira Rezkisari
hamil
Foto: Prayogi/Republika
hamil

REPUBLIKA.CO.ID, Ibu hamil yang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut terbukti akan berpengaruh terhadap perkembangan janinnya. Selain dapat terlahir prematur, janin juga perpotensi memiliki berat badan rendah dan kesehatan serius lainnya yang berdampak hingga ia dewasa, seperti jantung, diabetes, obesitas, hingga kanker.

Menurut spesialis ginekolog dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, dr. Boy Abidin, SpOG (K), janin yang memiliki berat badan kurang bisa disebabkan oleh banyak faktor. Antara lain gangguan sirkulasi darah, kondisi plasenta yang menyebabkan transfer nutrisi dari ibu terhambat, nutrisi ibu kurang, atau ada infeksi.

"Infeksi bisa berasal dari gigi atau gusi. Bahkan 50 persen wanita hamil di Amerika menderita pembengkakan gusi akibat infeksi yang tentu sangat berpengaruh pada kesehatan janin," katanya.

Janin dengan berat badan rendah juga berisiko 2,8 kali dapat lahir prematur. Penyakit gigi dan mulut ini rentan terjadi pada trimester satu hingga ketiga kehamilan. 

Untuk menguranginya menurut drg. Ratu Mirah Afifah GCClinDent, MDSc, perlu adanya edukasi mengenai hal tersebut sejak dini. Pepsodent bekerjasama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), sudah beberapa tahun belakangan rutin mengadakan kampanye tentang Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) ke puskesmas dan posyandu di seluruh Indonesia.

"Kami berharap dengan adanya kampanye ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut, terutama bagi ibu hamil," tutur Mirah.

Selain itu, dalam kegiatan ini diikuit oleh 20 universitas kedokteran gigi terkemuka di seluruh Indonesia. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement