REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Konsorsium Sel Punca Prof Farid Anfasa Moeloek mengatakan, terapi steam cell atau sel punca dipastikan menjadi pengobatan masa depan dan menggeser model pengobatan konvensional yang menggunakan obat-obatan. Sejumlah penyakit kronis yang bisa dengan terapi sel punca itu antara lain diabetes melitus, stroke, jantung, penyakit saraf, hati, serta penyakit darah berbahaya lainnya.
Riset yang dilakukan RSCM Jakarta dan RS Sutomo Surabaya yang mengembangkan sel punca di Indonesia menunjukkan, sejumlah penyakit kronis tersebut berhasil disembuhkan secara signifikan. "Pada tahapan riset ini banyak pasien yang sudah mengikuti terapi dan berhasil dengan baik," katanya, Rabu, (28/10).
Dengan keberhasilan riset tersebut diharapkan sel punca akan menjadi harapan bagi model terapi atau pengobatan masa depan di Indonesia.
Farid mengatakan masyarakat banyak yang belum tahu perkembangan penggunaan sel punca di Indonesia. Makanya perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun sudah menunjuk sembilan rumah sakit untuk menjadi pusat penelitian sel punca berbasis pelayanan. Antara lain RS M Djamil, RS Persahabatan, RS Fatmawati, RS Dharmais, RS Harapan Kita, RS Hasan sadikin, RS kariadi, RS Sardjito dan RS Sanglah.
Selain itu dua laboratorium telah mendapat ijin Kemenkes untuk melaksakan usaha penyimpanan sel punca darah tali pusat yakni PT Bifarma Adiluhung dan PT Dermama Bioteknologi Laboratorium.