REPUBLIKA.CO.ID, Sejumlah pertanyaan kerap bermunculan ketika seorang ibu mendapati anaknya demam usai menjalani imunisasi. “Duh, anak saya demam usai imunisasi, mengapa ya? Bahayakankah? Lalu harus bagaimana ini? Dibawa ke dokter atau dibiarkan saja atau bagaimana?”
Setidaknya, itulah rententan pertanyaan yang kerap muncul di benak para orang tua. Bahkan pertanyaan-pertanyaan itu acap kali menjadi diskusi yang ramai di media sosial. Hal ini, sedikit banyak bisa memengaruhi para orang tua yang hendak mengimunisasi anaknya.
Dengan berita-berita negatif mengenai imunisasi, para orang tua semakin kuat niatnya untuk tidak mengizinkan buah hatinya diimunisasi. Mereka takut kalau anaknya diimunisasi akan panas, demam, dan membahayakan kesehatannya. Padahal faktanya tidak semengerikan itu.
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Jane Soepardi mengatakan, usai imunisasi ada anak yang memang akan mengalami demam atau panas. Tapi ada juga anak yang tidak apa-apa pascaimunisasi.
(Baca Juga: Kemenkes Sayangkan Warga yang tak Izinkan Anaknya Diimunisasi)
Namun walau pun anak mengalami panas, Jane menjelaskan hal itu hanya terjadi selama satu dua hari saja. Untuk mengatasinya. bisa diberikan obat penurun panas. Namun penting bagi orang tua untuk memantau demam atau panas pada anak, selama dua tiga hari. Jika ternyata panasnya turun naik, sebaiknya kontrol ke dokter. “Sebagian besar kalau hanya karena reaksi imuniasi saja, dua hari atau bahkan tidak sampai dua hari, minum penurun panas, sudah tak panas lagi,” jelasnya.
Ia mengatakan panas pada bayi usai imunisasi berarti imunisasi yang diberikan ke badan anak menimbulkan reaksi. Hal ini pertanda bagus karena tubuh anak sedang proses mengenal. Menurut dia, dampak yang ditimbulkan pascaimunisasi itu tidak seberat kalau memang benar-benar kuman yang aslinya yang ganas masuk ke tubuh. Kalau anak tidak mempunyai imunitas, justru malah jadi lebih berbahaya. “Panas kan cuma sebentar, dari pada jadi lumpuh nggak bisa jalan (polio),” tambahnya.
Karena itu, dia meminta masyarakat memahami bahwa masalah panas pada anak usai imunisasi jangan membuat turun atau hilang semangat bahkan akhirnya urung melakukan imunisasi pada anak. Pihak Kemenkes RI juga sudah melakukan berbagai upaya untuk menyadarkan masyarakat betapa pentingnya imunisasi.
Kemenkes RI rutin mengajak masyarakat untuk imunisasi wajib balitanya. Mereka juga kerap menggunakan media sosial, iklan layanan masyarakat, membuka pusat tanya jawab mengenai kesehatan melalui halo Depkes. Kemenkes juga giat menggandeng tokoh masyarakat tokoh agama, LSM untuk mengajak anggotanya agar memberikan imunisasi pada anak-anaknya.