REPUBLIKA.CO.ID, Anda sering diberikan pemahaman agar tetap hidup sehat dan menjaga berat badan dengan cara mengurangi makan dan lebih banyak bergerak. Tapi, sering kali Anda kekurangan informasi tentang kesehatan makanan yang sebenarnya.

Biasanya jika sedang berdiet, Anda akan memilih makan rendah lemak. Makanan ini seperti pilihan yang tepat agar tubuh cepat mengurangi beratnya, tapi tidak selalu ini menjadi pilihan tepat.

Berikut ini beberapa fakta tentang makana rendah lemak yang biasa dikonsumsi ketika berdiet, tapi justru memiliki risiko di dalamnya.

Makanan 'sehat' kurang mengisi

Sebuah studi yang dipublikasikan Journal of the Association for Consumer Research menemukan, makanan yang dipasarkan dengan label sehat justru dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Sebab, orang akan merasa makanan tersebut kurang berisi dan akhirnya malah mengonsumsinya dengan berlebihan.

Rendah lemak, tapi banyak gula

Produsen telah merespons kekhawatiran studi yang menunjukkan lemak jenuh dan terhidrogenasi dapat menyebabkan kolesterol tinggi dan penyakit jantung. Tapi untuk mengakali hal itu, produsen telah meningkatkan jumlah gula dalam produk sehingga rasa dari makanan itu tetap enak.

Sebuah penyelidikan oleh The Telegraph pada 2014 menemukan banyak makanan rendah lemak yang dipasarkan dengan label sehat justru mengandung banyak gula dan setara dengan lemak yang dihasilkan. Dari 100 produk yang dianalisa, puluhan produk terdapat setidaknya memiliki dua sendok teh gula dalam satu porsi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika