Jumat 18 Mar 2016 12:40 WIB

Hanya 9 Kabupaten Kota di Indonesia yang Bebas Masalah Gizi

Rep: Desy Susilawati/ Red: Andi Nur Aminah
Anak penderita gizi buruk (ilustrasi).
Foto: Antara
Anak penderita gizi buruk (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia masih mengalami masalah gizi pada balitanya. Sebagian besar kabupaten yang ada di Indonesia mempunyai permasalahan gizi yang bersifat akut kronis. 

Dari 496 kabupaten-kota yang dianalisis oleh tim Pemantauan Status Gizi (PSG) 2015, ditemukan 404 kabupaten yang masalah gizinya akut kronis. Sedangkan, masalah gizi akut ada di 63 kabupaten, 20 kronis, dan hanya 9 kabupaten yang tidak memiliki masalah gizi. 

Direktur Gizi Masyarakat, Doddy Iswardy MA, dalam konferensi pers mengenai masalah gizi di Indonesia, Jumat (18/3), menjelaskan untuk 9 kabupatan kota tersebut, antara lain, ada Belitung Timur dari Kepulauan Belitung, Kabupatan Ogan Komering Ulu Timur dan Kota Pagar Alam dari Sumatra Selatan. Selanjutnya Kabupaten Muko-buko dan Kota Bengkulu dari Bengkulu, Kota Semarang dari Jawa Tengah, Kabupaten Tabanan dari Bali, Kota Depok dari Jawa Barat, dan Kabupetan Tomohon dari Sulawesi Utara.

Doddy menjelaskan, kategori masalah gizi masyarakat yang tergolong tak ada masalah gizi di mana prevalensi pendek kurang dari 20 persen. Ini sesuai standar WHO. Selain itu, prevalensi kurus, kurang dari 5 persen. 

Sedangkan kategori akut, prevalensi pendeknya kurang dari 20 persen dan yang prevalensi kurus 5 persen atau lebih. Sementara yang masuk kategori kronis prevalensinya pendek 30 persen atau lebih dan prevalensi kurus kurang dari 5 persen. Sedangkan kategori akut kronis, prevalensi pendek mencapai 20 persen atau lebih dan prevalensi kurus 5 persen atau lebih.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement