Jumat 18 Mar 2016 13:00 WIB

Ini Daerah yang Alami Masalah Gizi Tertinggi

Rep: Desy Susilawati/ Red: Andi Nur Aminah
Gizi buruk pada anak harus  dicegah
Gizi buruk pada anak harus dicegah

REPUBLIKA.CO.ID, Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Seperti kegagalan pertumbuhan, berat badan lahir rendah, pendek, kurus dan gemuk.

Sejak 2014, Kementerian Kesehatan melakukan monitoring dan evaluasi untuk mengetahui permasalahan gizi di Indonesia melalui Pemantauan Status Gizi (PSG). Tapi saat itu masih terbatas di 150 Kabupaten dan kota di Indonesia.

(Baca Juga: Hanya 9 Kabupaten Kota di Indonesia yang Bebas Masalah Gizi)

Pada 2015 PSG telah dilakukan di 469 kabupaten dan kota di Indonesia. Dari 165.523 balita yang dianalisa, hasilnya menunjukkan 18,7 persen balita gizi kurang (3,8 gizi buruk dan 14,9 gizi kurang), 29 persen balita pendek (10,1 balita sangat pendek dan 18,9 pendek) dan 11,9 persen balita kurus (3,7 sangat kurus dan 8,2 kurus)

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Anung Sugihartono, menjelaskan saat ini daerah yang mengalami masalah gizi paling parah untuk gizi kurang adalah di Sulawesi Tengah. Sedangkan balita pendek paling banyak di NTT dan balita kurus di Papua. "Masih sama dengan sebelumnya," jelasnya kepada wartawan usai konferensi pers mengenai gizi balita di Jakarta, Jumat (17/3).

Menurutnya, saat ini yang menarik adalah yang terjadi di Bengkulu. Daerah tersebut kini tidak ditemukan ada masalah gizi. Semua kejadian masalah gizi di Bengkulu masih lima persen.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement