Senin 18 Jul 2016 18:17 WIB

Bagus Mana, Memangkas Asupan Lemak atau Gula?

Rep: Adysha Citra R/ Red: Andi Nur Aminah
Gula
Foto: Dailymail
Gula

REPUBLIKA.CO.ID, Banyak orang yang berdiet memilih memangkas asupan gula atau karbohidrat untuk menurunkan berat badan. Sayangnya, berfokus pada pemangkasan gula saja ternyata bukan cara yang tepat untuk menurunkan berat badan.

Tim peneliti dari Inggris telah meminta lebih dari 130 ribu orang di seluruh Inggris untuk mengisi kuesioner terkait diet. Para peneliti juga mengukur ukuran tubuh para pengisi kuesioner di klinik.

Setelah melakukan analisa terhadap semua data, tim peneliti menemukan bahwa 66 persen pria dan 52 persen wanita memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Prediksi terkuat dari penyebab tingginya massa indeks tubuh orang-orang tersebut ialah total kalori.

Dari keseluruhan kalori yang dikonsumsi para peserta penelitian, tim peneliti menemukan bahwa sebagian besar kalori berasal dari lemak, bukan gula atau karbohidrat. Di samping itu, tim peneliti juga menemukan bahwa terlalu banyak memangkas asupan gula hanya akan mendorong seseorang untuk memakan lebih banyak kalori dari sumber makanan lain yang tinggi kalori.

Dari situ, peneliti menemukan bahwa terlalu fokus pada pemangkasan kalori dari gula membuat orang lupa bahwa mereka juga perlu memangkas kalori dari jenis makanan lain. Salah satunya lemak yang menjadi penyumbang kalori terbanyak. Terlalu fokus pada pemangkasan asupan gula juga dapat membuat orang yang bersangkutan kekurangan salah satu sumber energi.

Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar orang yang berdiet mulai membatasi asupan kalori secara keseluruhan dari berbagai jenis makanan yang disantap. Dengan keseimbangan pemangkasan kalori dari jenis makanan yang beragam, tubuh akan mendapatkan asupan gizi yang cukup dan lebih seimbang.

"Pesan pentingnya adalah masyarakat perlu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Jika memfokusan perhatian pada gula menyebabkan masyarakat memakan lebih banyak keripik kentang (kalori), maka kita akan gagal memerangi obesitas," ungkap wakil ketua penelitian dari University of Glasgow Jill Pell seperti dilansir Daily Mail.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement