REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Walau terkesan kecil tak kasat mata, tungau tidak boleh dianggap sepele. Makhluk transparan itu dikenal akan kemampuannya yang bisa menimbulkan alergi, gatal-gatal hingga kemerah-merahan pada kulit.

Karena bahaya tersebut, orang tua tentu harus menjaga diri anak-anaknya terutama pada usia bayi. Apalagi pada usia tersebut, dia melanjutkan, bayi belum bisa mengungkapkan keluhannya dengan kata-kata. Untuk itu, orang tua sebaiknya harus mengenali benar ketika bayi terkena gigitan tungau.

Dokter kulit dan kelamin Litya Ayu Kanya Anindya, SpKK menerangkan, bayi biasanya akan rewel untuk mengungkapkan keluhannya. “Dia akan nangis dan tidak tenang,”ujar Litya dalam Peluncuran HydroClean di Jakarta, Kamis (15/12). Saat seperti ini, orang tua mau tak mau harus mengecek kulit bayi.

Menurut Litya, kulit bayi yang terkena gigitan tungau akan terlihat kemerah-merahan. Atau, bisa pula hanya kering dan bersisik serta gatal. Pengobatannya pun bermacam-macam sesuai tingkat kelainan kulit yang dialami seseorang terutama bayi.

“Kalau hanya kering, tidak merah dan bersisik cukup pakai pelembab saja sedangkan jika sudah merah atau beruntusan barulah dipakai obat,”kata dia.

Saat mengalami masalah ringan, bayi dapat menggunakan krim pelembab biasa. Hal terpenting, dia melanjutkan, tidak memiliki unsur pewangi dan mampu melembabkan dengan baik. Unsur pewangi sebaiknya dihindari karena sifatnya bisa menimbulkan iritasi bagi beberapa orang.

Ikuti Whatsapp Channel Republika