Senin 08 May 2017 01:35 WIB

Nelayan Diminta Sadar Bahaya Kanker

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Indira Rezkisari
Nelayan kerang hijau Muara Angke menurunkan muatannya di kejauhan tampak bangunan apartemen di kawasan Pantai Mutiara yang juga  didirikan di atas pulau reklamasi
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Nelayan kerang hijau Muara Angke menurunkan muatannya di kejauhan tampak bangunan apartemen di kawasan Pantai Mutiara yang juga didirikan di atas pulau reklamasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Yayasan Kanker Indonesia (YKI) meminta nelayan sadar akan bahaya kanker. Salah satunya dengan melakukan pemeriksaan semenjak dini.

“Kepedulian akan kesehatan sudah saatnya ditingkatkan oleh masyarakat semua. Kita yang mampu, kita yang bisa, kita yang mengerti, dan kita yang mengetahui dan punya kapasitas, semestinya harus rajin dan mau untuk menggiring masyarakat lainnya, yang berada di posisi tidak punya kemampuan, tidak punya pengetahuan dan tidak punya kapasitas untuk melakukan upaya kesehatan, supaya mereka juga bisa hidup sehat,” ungkap Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melalui keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Ahad (7/5).

Menurut Menteri Susi, kesehatan semua elemen masyarakat, mulai dari balita, anak-anak, usia dewasa, hingga yang tua, akan sangat berpengaruh terhadap kemajuan bangsa Indonesia ke depannya. Jika kesehatan dapat terjaga, dia yakin anak-anak akan tumbuh menjadi manusia-manusia sehat. Manusia-manusia yang sehat diberi pendidikan, tentunya akan bisa menjadi masyarakat Indonesia yang kuat.

Di mata Susi, kanker merupakan jenis penyakit tidak menular tetapi sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Oleh sebab itu, dia berharap dapat membangun Indonesia yang hebat melalui penguatan pada stamina dan badan yang sehat. Salah satu caranya dengan mengonsumsi makanan yang bergizi.

“Stamina dan badan yang sehat tentunya (hasil) dari kesehatan yang terjaga. Dan ini (dapat dipenuhi) dari konsumsi-konsumsi makanan yang tinggi protein, banyak mineralnya, dan banyak vitaminnya. Misalnya dengan mengonsumsi ikan. Kita Indonesia kaya ikan yang sumber protein, vitamin, dan mineralnya tinggi. Untuk itu, pemerintah komitmen untuk menyehatkan bangsa Indonesia dengan apa yang ada di laut kita,” jelas Menteri Susi.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement