Kamis 14 Sep 2017 07:11 WIB

Suara Serak Bisa Jadi Tanda Kanker Leher

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Pria sedang batuk (ilustrasi).
Foto: Republika/Musiron
Pria sedang batuk (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serak merupakan kondisi ketika di pita suara terjadi gangguan. Serak juga bukan sebuah penyakit. Hanya saja, serak menjadi salah satu gejala untuk pelbagai penyakit termasuk kanker leher (laring).

Ketika seseorang serak, bisanya diakibatkan karena penggunaan suara yang berlebihan. Sering pula terjadi karena sebelumnya sakit batuk atau pilek yang mengakibatkanpita suara infeksi biasa.

Kehilangan atau perubahan suara akibat infeksi biasanya dapat disembuhkan hanya dengan mengistirahatkan pengeluaran suara.Tanpa perlu obat dan bantuan medis tertentu suara akan kembali normal.

Jika, dalam waktu satu minggu suara tidak kunjung kembali semua, Dokter Spesialis Leher RS Pondok Indah Zainal Adhim, Sp. THT KL, Ph.D menyarankan untuk memeriksakan segera. Hal yang paling mengkhawatirkan jika itu berupa tumor.

"Kalau seraknya terjadi tiba-tiba tanpa ada penyebabnya, ini perlu waspada," kata dr Zainal.

Ketika suara tiba-tiba saja hilang, dr Zainal menjelaskan, bisa saja itu kanker leher. Apalagi, jika orang tersebut memiliki riwayat merokok.

Merokok membuat lendir di bagian hidung hingga tenggorokan mengalami gangguan. Ditambah lagi, pembakaran rokok membuat karsinogenik yang sangat mempengaruhi perkembangan sel kanker.

"Hampir 95 persen pasien kanker laring karena rokok, jadi suara serak dari perokok berat itu berbahaya," kata dr Zainal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement