Jumat 02 Mar 2018 17:00 WIB

Resep Tubuh tak Hanya Sehat Tapi Juga Bugar

Agar sehat dan bugar tubuh harus terjaga kadar kolesterolnya.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Indira Rezkisari
Jaga kesehatan dan kebugaran dengan makanan bergizi seimbang.
Foto: Republika/Prayogi
Jaga kesehatan dan kebugaran dengan makanan bergizi seimbang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak hanya sehat, namun seseorang harus memiliki tubuh yang bugar dalam kehidupan sehari-hari. Tubuh sehat namun tidak bugar, membuat aktivitasnya tidak bisa dijalani dengan penuh semangat hingga sore hari.

"Apakah Anda sehat dan bugar? kalau Anda bekerja, setelah makan siang lemas artinya tidak bugar. Orang bugar sampai sore tetap segar, bahkan juga sampai di rumah," kata Dr dr Samuel Oetoro, MS, SpGK selaku pakar gizi Indonesia, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, dalam tubuh yang sehat dan bugar, maka harus dapat menjaga kolesterol tidak lebih dari 200 mg/dL, kemudian kolesterol low-density lipoprotein (ldl) tidak lebih dari 100 mg/dL, kolesterol high-density lipoprotein (hdl) harus tinggi di atas 60 mg/dL, dan trigliserida tidak lebih dari 150 mg/dL.

Samuel mengungkapkan, penyebab kematian tertinggi di Indonesia yakni stroke dan jantung, penyakit tersebut terjadi secara perlahan-lahan melalui penyempitan pembuluh darah. Belum lagi penyebab kematian berikutnya karena diabetes, apabila tidak bisa dikontrol maka akan menyebabkan komplikasi.

Kemudian adanya radikal bebas dapat merusak sel-sel dalam tubuh. Semua penyakit bisa dicegah dengan pola hidup sehat, selain itu dapat ditangkal dengan makanan antioksidan sehingga dapat terhindar dari penuaan ini, diabetes, stroke dan lainnya.

Pola hidup sehat dapat dilakukan dengan 5S, makan sehat, berpikir sehat, istirahat sehat, lingkungan sehat, dan aktivitas sehat. Pola tersebut penting untuk diterapkan, namun apabila pola makan sudah sehat, tapi olahraganya kurang maka tubuh yang sehat dan bugar tidak dapat terpenuhi.

"Jumlah makan harus seimbang dengan energi yang dibuang, kalau aktivitas sedikit makan berlebihan akibatnya akan kegemukan, jumlah harus disesuaikan dengan aktivitas, kalau bisa mengatur makan maka tidak akan gemuk," ujar dr. Samuel.

Jadwal makan dapat dilakukan selama tiga kali sehari, tidak kurang dan lebih. Jenis makanan pun harus lengkap komposisinya, yang utama karbohidrat 50-60 persen, lemak 20-25 persen, dan protein 10-15 persen. Tubuh perlu diregenerasi dari sel-sel yang rusak, dan imun berkaitan dengan sumber protein.

"Hidup sehat dan bugar itu investasi masa depan, jangan cuma deposito tapi investasi kesehatan juga," ungkap dr. Samuel yang bekerja di Rumah Sakit MRCCC Siloam Hospitals ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement