REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menstruasi merupakan perubahan primer pada tubuh perempuan dan tanda kematangan fisiologis ketika memasuki masa pubertas. Banyak anak perempuan namun tidak memiliki pemahaman yang tepat bahwa menstruasi adalah proses biologis yang normal. Mereka justru baru mengenalnya pada saat pertama kali mengalami menstruasi.
Hal ini sejalan dengan fakta yang diungkapkan oleh Plan International Indonesia tahun 2018. Ditemukan sebanyak 63 persen orang tua tidak pernah memberikan penjelasan tentang menstruasi kepada anak perempuannya.
Direktur Kesehatan Keluarga, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, dr Eni Gustina mengatakan bila manajemen kebersihan menstruasi (MKM) tidak dikelola dengan baik, misalnya tidak ada air bersih untuk membersihkan organ vital, maka bisa terjadi infeksi. Bisa juga terjadi endometriosis di mana lapisan dalam lengket dan membuat setiap bulan menstruasi terasa sakit. Ketika dewasa saat melahirkan terjadi perlengketan dan ini bahaya untuk kelahiran.
Baca juga: Rahasia Raline Shah Menjadi Lebih Baik
"Ibunya tidak sehat melahirkan anak tidak sehat. Jika anak lahir terjadi perlengketan, bisa jadi anak lahir dengan berat badan rendah," ujarnya.
Dampak yang paling fatal bisa menyebabkan kematian jika dirunut panjang dampak dari kebersihan menstruasi. Karena itu ia menyarankan untik menjaga kebersihan diri saat menstruasi dengan mengganti pembalut sesuai kebutuhan.
Jangan lupa bersihkan bagian vagina dan sekitarnya dari darah. Ini akan mencegah penyakit infeksi saluran kencing, infeksi saluran reproduksi dan iritasi pada kulit.
Pembalut sebaiknya diganti setiap 4 sampai 6 jam sekali dan bisa lebih sering apabila darah keluar banyak. Waktu yang dianjurkan untuk mengganti pembalut bagi anak perempuan usia sekolah ialah saat mandi pagi, saat disekolah, setelah pulang sekolah, saat mandi sore dan sebelum tidur. Ingat untuk selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah mengganti pembalut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika