Jumat 14 Sep 2018 23:32 WIB

Vaksin Anti Jerawat dalam Tahap Pengujian Lanjut

Vaksin ini masih dalam tahap pengujian panjang sebelum benar-benar bisa dirilis

Rep: MGROL 111/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wajah berjerawat
Foto: Boldsky
Wajah berjerawat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cerita vaksin jerawat bukanlah hal yang baru, tetapi hal seperti itu belum pernah benar-benar ada yang mewujudkannya. Namun kini, Dilansir dari Mindbodygreen, para ilmuwan mengeksplorasi kemungkinan vaksin untuk jerawat.

Hanya saja masih dalam uji klinis terkait kemungkinan vaksin jerawat akan berhasil atau tidak. Namun dalam setengah tahun terakhir, mereka ternyata membuat kemajuan yang besar.

Penelitian baru yang diterbitkan dalam Journal of Investigative Dermatology, menggunakan antibodi dari bakteri P. acnes di kulit manusia dengan jerawat dan menemukan bahwa vaksin itu benar-benar mengurangi peradangan. Ini bisa menjadi perkembangan yang menjanjikan bagi orang-orang yang menderita jerawat, karena mereka sering menggunakan obat-obatan seperti Accutane, antibiotik, atau perawatan-perawatan kulit keras lainnya yang tidak bekerja dalam jangka panjang. 

Positivitas kulit adalah tentang mewakili lebih banyak jenis kulit termasuk kulit yang rawan jerawat, serta merasa nyaman dengan diri Anda sendiri. Tapi jerawat tidak selalu menjadi masalah. Ini bisa menjadi cara tubuh menandai ketidakseimbangan hormon yang lebih dan dengan keberadaannya sering menyebabkan fisik dan psikologis menyakitkan.

Vaksin tersebut, meskipun kontroversial dapat meringankan banyak penderitaan dan menyelamatkan konsumen jutaan rupiah dalam berbagai macam perawatan kulit jika berhasil.

Meskipun begitu vaksin ini masih membutuhkan pengujian tambahan dan studi jangka panjang. Sebab para peneliti dan ahli kulit benar-benar khawatir tentang bagaimana vaksin ini akan mempengaruhi mikrobioma kulit.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement